Kengerian Gempa Myanmar: Teriakan Minta Tolong dari Reruntuhan hingga Puluhan Biksu Terkubur
YANGON, iNews.id - Myanmar benar-benar porak-poranda akibat gempa bumi dahsyat bermagnitudo 7,7 yang mengguncang pada Jumat (28/3/202) pukul 12.50 waktu setempat. Hingga Sabtu, korban tewas telah menembus 150 orang dan 730 lebih luka.
Selain itu ratusan orang lainnya masih hilang, kemungkinan besar masih terjebak dalam reruntuhan bangunan.
Selain itu banyak korban yang terjebak di bawah reruntuhan belum bisa dievakuasi karena keterbatasan alat dan sumber daya.
Kota terdampak parah adalah Mandalay karena berada dekat dengan titik pusat gempa. Banyak bangunan, jembatan, dan jalanan yang hancur.
Seorang petugas penyelamat dari Amarapura, Mandalay, mengatakan blok apartemen ambruk mengubur puluhan penghuni. Sejauh ini petugas mengevakuasi 30 jenazah dari reruntuhan bangunan.
"Saya belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Kota kami terlihat seperti hancur," kata dia, seraya memperkirakan sekitar 20 persen bangunan di kota terbesar kedua Myanmar itu telah hancur.
Dia menambahkan terdengar suara teriakan minta tolong dari bawah reruntuhan bangunan apartemen tersebut. Namun dia dan teman-temannya tak bisa berbuat banyak karena keterbatasan alat.
"Kami tidak bisa membantu karena tidak punya cukup SDM dan mesin untuk membersihkan puing-puing, tetapi kami tidak akan berhenti bekerj," katanya.
Kota berpenduduk sekitar 1,5 juta jiwa itu merupakan ibu kota kerajaan kuno Myanmar serta pusat keagamaan Buddha. Tak heran jika terdapat banyak biara Buddha di kota itu.
Puluhan biksu terjebak di bawah reruntuhan Biara Phaya Taung.