Ketiban Rezeki, TKI di Malaysia Ini Dihadiahi Mobil Baru oleh Majikan

KUALA LUMPUR, iNews.id - Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia ketiban rezeki. Dia diberi hadiah mobil Proton Saga baru oleh majikan sebagai ganjaran atas kerja kerasnya.

Kisah ini viral di TikTok setelah videonya dibagikan seorang sales atau pramuniaga dealer Proton Johor di akunnya, Vivi Proton. Dalam video itu, sang sales mengatakan ada pria datang ke dealer dan menanyakan unit yang dia cari. Pria itu akan membeli mobil sedan tersebut sebagai hadiah untuk karyawannya.

Baca Juga

Via Media Sosial, Korban Banjir Aceh Minta Bantuan PM Malaysia Anwar Ibrahim: Kami Lapar...

Setelah semua proses pembelian selesai dan kendaraan tersedia, bos tersebut mengajak karyawannya mendatangi dealer untuk memberi kejutan. Karyawan itu sangat terkejut dan gembira saat mengetahui mobil yang dipasang pita merah besar adalah hadiah untuknya. Dia langsung memeluk mobil tersebut.

Pria itu berfoto bersama dua majikannya dengan latar belakang mobil sebelum menyalakan kunci kontak.

Baca Juga

Presiden Jokowi Bahas Pekerja Migran Indonesia dengan PM Malaysia: One Channel System Harus Dijalankan Bersama

Dia juga terlihat melepas plastik di interior serta menandatangani dokumen-dokumen pembelian di dealer.

Baca Juga

Kisah Alman Mulyana, TKI di Arab Saudi yang Sukses Jadi Youtuber

"Bos mengatakan, pekerja ini bekerja sangat keras dan dia memutuskan untuk memberinya hadiah," kata salesman di video, seperti dilaporkan kembali World of Buzz.

Laporan China Press mengungkap, bos tersebut membayar Proton Saga lunas, bukan kredit tersebut. Mobil itu juga langsung diatasnamakan karyawannya.

Posting-an itu mendapat banyak komentar positif dari netizen. Mereka memberi selamat kepada bos dan karyawannya.

"Hebat, bos membalas karyawan pekerja kerasnya,” kata pengguna TikTok.

Tidak diketahui spesifikasi mobil Proton Saga yang dihadiahkan itu. Namun berdasarkan penelusuran, sedan Proton Saga tahun 2023 dipasarkan di Malaysia dengan harga mulai 34.800 hingga 44.800 ringgit (Rp121,6 juta-Rp156,6 juta)

Editor: Anton Suhartono