Ketika Karyawan Pria Jalani Simulasi Merasakan Sakitnya Haid: Saya Tak Bisa Bergerak!
“Saya sekarang paham perempuan harus bekerja sambil melawan rasa sakit seperti ini setiap bulan. Sungguh menakjubkan bagaimana perempuan bisa melakukan hal ini. Saya sangat menghormati mereka,” kata Shibasaki, melanjutkan.
Sementara itu Exeo menjelaskan, perusahaannya ingin menciptakan lingkungan kerja yang saling menghormati, termasuk saat rekan perempuan mereka cuti datang bulan. Di Perusahaan itu, lebih dari 90 persen karyawannya laki-laki.
Perusahaan di Jepang pada umumnya memberikan hak cuti menstruasi. Namun, tidak ada kewajiban bagi perusahaan untuk memberikan mereka tunjangan untuk cuti tersebut.
Hal yang cukup mengejutkan, hasil survei mengungkap, sekitar setengah pekerja perempuan di Jepang tidak pernah mengambil cuti tersebut.
Editor: Anton Suhartono