Kewalahan Hadapi Pemberontak, Junta Militer Myanmar Ajak Dialog
YANGON, iNews.id - Pemimpin junta militer Myanmar Min Aung Hlaing mengajak kelompok pemberontak untuk berdialog. Junta Myanmar mulai kewalahan menghadapi pemberontak.
"Penduduk di wilayah terkait akan mengalami dampak buruk. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan kehidupan masyarakat, dan organisasi-organisasi tersebut perlu menyelesaikan masalah mereka secara politis," kata Min seperti dikutip dari Reuters, Selasa (5/12/2023).
Militer Myanmar menghadapi pemberontakan sejak berkuasa dalam kudeta tahun 2021. Tiga pasukan minoritas etnis melancarkan serangan bersama pada akhir Oktober, merebut beberapa kota, termasuk zona perdagangan perbatasan utama, dan pos militer.
"Karena mereka kalah parah di lapangan, mereka mencoba mencari jalan keluar," kata Jubir Pemberontak dari Pemerintah Persatuan Nasional Kyaw Zaw.
Kyaw menolak ajakan dialog dari junta militer karena tidak ada jaminan keamanan.
Di tengah pertempuran di Negara Bagian Shan di perbatasan dengan Tiongkok, dan Negara Bagian Rakhine dan Chin di barat, puluhan pejabat militer dan polisi dilaporkan menyerah. Puluhan ribu warga juga telah mengungsi akibat pertempuran.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq