Kim Jong Un Tampak Lebih Kurus, Muncul Spekulasi Dia Hilang Sebulan karena Sakit
SEOUL, iNews.id - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un tampak lebih kurus dibandingkan dengan penampilannya sebelum menghilang selama sekitar sebulan. Foto yang dirilis kantor bertita pemerintah KCNA baru-baru ini menunjukkan wajah Kim lebih ramping.
Kondisi ini memicu spekulasi mengenai kondisi kesehatan pria berusia 36 tahun itu. Berat badan Kim tampaknya menurus drastis.
Beberapa pengamat mengatakan, berat badan Kim mungkin turun antara 11 sampai 22 kilogram.
Namun seorang analis senior Institut Korea untuk Unifikasi Nasional Hong Min yakin Kim kehilangan berat badan bukan karena sakit, tapi justru menjalani program kesehatan dengan diet. Hong mengatakan, Kim tidak akan tampil di depan umum memimpin rapat pleno jika mengalami masalah kesehatan.
Spekulasi mengenai kondisi kesehatan wajar saja muncul setiap kali Kim menghilang dari publik. Pasalnya dia dikenal sebagai peminum dan perokok berat. Bukan hanya itu, dia berasal dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit jantung. Ayahnya Kim Jong Il serta sang kakek, Kim Il Sung, meninggal karena masalah jantung.
Masalah kesehatan Kim menjadi isu hangat terutama di Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat, karena sejauh ini belum diketahui siapa yang akan menggantikannya.
Apalagi Korut semakin menutup diri dari dunia luar sejak pandemi Covid-19. Sejauh ini Korut belum mengonfirmasi satu kasus pun meski pemerintah memasukkan ribuan warga ke fasilitas karantina.
Pada Selasa lalu Kim memimpin rapat Komite Pusat Partai Pekerja dan menyampaikan peringatan soal kondisi persediaan bahan makanan yang mengkhawatirkan. Selain itu dia juga membahas upaya menyelamatkan perekonomian yang memburuk. Dia meminta rakyatnya siap menghadapi perpanjangan pembatasan Covid-19.
Perekonomian Korut semakin memburuk setelah menutup perbatasan untuk mencegah masuknya virus corona. Dampaknya, kerja sama perdagangan dengan mitra utamanya, China, terhambat. Di sisi lain, Korut menghadapi serangkaian bencana alam seperti banjir dan angin topan yang menyebabkan gagal panen.
Dalam rapat itu Kim mendesak para pejabat untuk mencari cara guna meningkatkan produksi pertanian karena situasi pangan negara semakin mengkhawatirkan.
Editor: Anton Suhartono