Kini Seluruh Taksi di Kota Shenzhen China Bertenaga Listrik
Menurut Komite Transport Pemerintah Kota Shenzhen, armada bus di Shenzhen sepenuhnya bertenaga listrik sejak 2017. Kota ini adalah salah satu dari 13 kota yang menjadi perintis dengan mempromosikan transportasi umum dengan energi alternatif untuk meminimalisir kabut polusi dan mengembangkan industri energi alternatif.
Beijing dan kota-kota China lainnya dilayani oleh sepeda motor, sepeda, dan kendaraan pengirim barang beroda tiga bertenaga listrik yang membantu mengurangi emisi –dan kadang-kadang mengejutkan para pejalan kaki karena beroperasi dengan hampir tanpa suara.
Taksi listrik di Shenzhen yang berjumlah lebih dari 20.000 akan mengurangi emisi karbon sebanyak hampir 850.000 ton per tahun, ujar komite transportasi kota. Meskipun demikian, inisiatif listrik menyeluruh tidak termasuk jasa berbagi tumpangan semacam Uber, yang populer di China.
Hambatan yang ditemui di Shenzhen adalah lokasi untuk mengisi ulang daya listrik sejak diluncurkannya 100 taksi listrik pada 2010. Cui memuji kota tersebut atas tersedianya sekitar 20.000 lokasi untuk mengisi ulang daya listrik, yang menurutnya sudah cukup memadai untuk memenuhi permintaan.
Taksi listrik dilengkapi dengan terminal di dalam mobil yang menginformasikan kepada pengemudi daerah-daerah, di mana tidak ada cukup taksi yang beroperasi, seperti di bandara, stasiun kereta api, atau lokasi-lokasi lainnya.
Ongkos taksi juga dengan jelas terpampang selain juga rute taksi, yang menurut komite transportasi Shenzhen akan mencegah pengemudi untuk membebankan ongkos berlebih atau mengambil rute memutar yang lebih jauh.
Shenzhen, yang berbatasan dengan Hong Kong, merupakan kota di mana kantor pusat Huawei Technologies dan serangkaian perusahaan teknologi China berkantor pusat.
Editor: Nathania Riris Michico