Kirim Pasukan Garda Nasional ke Kota di AS, Trump: Saya Bukan Diktator!
WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan dirinya bukan diktator, menyusul kebijakan mengerahkan kekuatan militer Garda Nasional ke beberapa kota AS. Trump memerintahkan pengerahan pasukan Garda Nasional ke Washington DC yang dilengkapi senjata untuk memerangi kriminalitas.
Sebelumnya Trump juga mengerahkan pasukan yang sama ke Los Angeles menyusul kerusuhan berlatar belakang kebijakan imigrasi pemerintah federal di kota tersebut.
Bukan hanya itu, Trump juga akan melakukan langkah serupa di Chicago, Baltimore, dan New York.
Trump menepis kritik bahwa dia bertindak semakin otoriter terkait kebijakan tersebut. Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Trump mengatakan banyak orang berpikir mereka ingin AS diperintah seorang diktator.
"Banyak orang mengatakan, 'Mungkin kita menginginkan seorang diktator'. Saya tidak suka seorang diktator. Saya bukan seorang diktator. Saya orang yang sangat berakal sehat dan cerdas," katanya, seperti dikutip dari Anadolu, Selasa (26/8/2025).
"Saat saya melihat apa yang terjadi di berbagai kota, kemudian Anda mengirim pasukan, bukannya dipuji mereka malah mengatakan Anda berusaha mengambil alih Republik. Orang-orang ini gila," ujarnya, lagi.
Penggunaan kekuatan militer oleh Trump untuk menjaga Washington DC menuai kritik, termasuk beberapa politisi Partai Republik. Terlebih, Trump akan menerapkan langkah serupa ke kota-kota lain yang memiliki angka kriminalitas tinggi.
Undang-Undang Posse Comitatus Tahun 1878 secara umum melarang militer AS terlibat dalam kegiatan penegakan hukum sipil.
Pasukan Garda Nasional biasanya dikerahkan di wilayah AS atas permintaan gubernur negara bagian terkait dengan bencana alam.
Trump mengatakan militer siap dikerahkan ke berbagai kota lain, sekalipun gubernur negara bagian tidak meminta bantuan.
"Tahukah Anda, saya benci menerobos masuk ke kota, lalu diperlakukan buruk oleh politisi korup dan politisi jahat," katanya.
Trump mengklaim kebijakan kerasnya di Washington DC berhasil menekan kriminalitas. Dia menyebut tak ada pembunuhan di Washington DC selama 12 hari berturut-turut sejak pengerahan pasukan.
Data resmi menunjukkan terjadi 101 pembunuhan sepanjang 2025 di Washington DC, turun 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Editor: Anton Suhartono