Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pasukan Suriah Tangkap Pemimpin Senior ISIS Taha Al Zoubi
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Ajaib Bayi Selamat di Puing-puing Gempa Suriah, Tali Pusar Terikat ke Ibu yang Meninggal

Rabu, 08 Februari 2023 - 15:24:00 WIB
Kisah Ajaib Bayi Selamat di Puing-puing Gempa Suriah, Tali Pusar Terikat ke Ibu yang Meninggal
Tangkapan layar video viral saat seorang bayi baru lahir ditemukan selamat dari puing-puing sebuah rumah usai gempa bumi Suriah, Senin (6/2/2023). (Foto: Twitter via NYpost)
Advertisement . Scroll to see content

JINDAYRIS, iNews.id - Keajaiban terjadi saat gempa bumi Turki-Suriah yang memakan banyak korban jiwa. Seorang bayi yang baru lahir ditemukan dalam kondisi masih hidup di puing-puing sebuah rumah di Suriah utara.

Menurut seorang kerabat, Khalil al-Suwadi, mereka menemukan bayi perempuan itu selamat dengan tali pusar masih terikat ke ibunya yang meninggal dalam gempa dahsyat Senin (6/2/2023) lalu. 

Bayi ajaib itu menjadi satu-satunya keluarga terdekatnya yang selamat dari gempa bumi berkekuatan 7,8. Kerabat yang lain semua tewas ketika gempa melanda Suriah dan negara tetangganya Turki. Bencana mengerikan itu meratakan rumah keluarganya di kota Jindayris yang dikuasai pemberontak.

Suwadi menceritakan kronologi penemuan sang bayi. Saat menggali reruntuhan rumah keluarga yang rata dengan tanah, mereka mendengar suara.

"Kami mendengar suara saat sedang menggali. Kami membersihkan debu dan menemukan bayi dengan tali pusar utuh. Kami lalu memotongnya dan sepupu saya membawanya ke rumah sakit," kata Suwadi kepada AFP, Selasa (7/2/2022).

Video kisah ajaib dan penyelamatan bayi itu langsung viral di media sosial. Rekaman video menunjukkan seorang pria berlari dari puing-puing bangunan empat lantai yang runtuh sambil menggendong bayi mungil yang tertutup debu.

Sementara pria kedua berlari ke arah pria pertama. Dia membawa selimut untuk menghangatkan bayi yang baru lahir di suhu di bawah nol derajat itu. Pria ketiga berteriak meminta pertolongan untuk membawa bayi mungil itu dengan mobil ke rumah sakit.

Mereka membawa bayi ajaib itu untuk dirawat di kota terdekat Afrin. Sementara anggota keluarga juga membersihkan jenazah ayah sang bayi bernama Abdullah, ibunya Afraa, empat saudara kandung dan seorang bibi.

Keluarga membaringkan jenazah mereka di lantai rumah kerabat yang berdekatan menjelang pemakaman yang diadakan pada Selasa. 

Suwadi menatap para kerabatnya yang sudah tidak bernyawa. Dia mencatat nama-nama mereka.

"Kami mengungsi dari Deir Ezzor. Abdullah sepupu saya, saya menikah dengan saudara perempuannya," katanya.

Bayi perempuan yang selamat tersebut lalu diperiksa di sebuah klinik di kota Afrin, Suriah oleh Dokter Hani Maaruf. Dia ditempatkan dalam inkubator dan dihubungkan ke infus. Tubuhnya terluka dan perban melilit tangan kirinya.

Saat dokter anak Hani Maarouf memantau bagian vitalnya, dahi dan jari-jarin bayi itu masih membiru karena kedinginan. Kabar baiknya, kondisi sang bayi sudah stabil.

"Dia sekarang stabil," kata Maarouf.

Maarouf mengatakan, bayi itu tiba di rumah sakit dalam kondisi buruk. Ada beberapa memar dan luka di sekujur tubuhnya.

"Dia juga datang dengan hipotermia karena cuaca yang sangat dingin. Kami harus menghangatkannya dan memberikan kalsium." 

Korban Tewas Gempa Suriah Lebih dari 1.600 Orang

Rumah keluarga Suwadi, kerabat bayi ajaib itu, menjadi salah satu dari sekitar 50 rumah di Jindayris yang rata dengan tanah akibat gempa. Pihak berwenang mengatakan, bencana dahsyat itu mengakibatkan lebih dari 1.600 orang tewas di seluruh Suriah. Di kota-kota yang dikuasai pemberontak, korban tewas diperkirakan sekitar 800 orang. Sementara korban gempa di Turki lebih dari 3.400 tewas.

Gempa hari Senin menyebabkan kerusakan luas di daerah permukiman kota Jindayris yang dikuasai pemberontak.

Menurut kelompok penyelamat White Helmets, yang beroperasi di daerah yang dikuasai pemberontak di Suriah, lebih dari 210 bangunan di daerah tersebut telah rata dengan tanah. Sebanyak 520 lainnya sebagian hancur sementara ribuan rusak.

White Helmets dalam cuitannya di Twitter mengimbau semua organisasi kemanusiaan dan badan internasional untuk memberikan dukungan dan bantuan material kepada para korban gempa bumi.

"Waktu hampir habis. Ratusan orang masih terperangkap di bawah reruntuhan. Setiap detik bisa berarti menyelamatkan hidup." 

Editor: Maria Christina

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut