Kisah Bocah Suriah Lahir Cacat, Kini Bisa Berjalan dengan Kaki Palsu
SERJILLA, iNews.id - Maya Merhi, bocah berusia delapan tahun, harus berjuang di sekitar kamp pengungsi Suriah dengan kaki buatan dari tabung plastik dan kaleng.
Namun kini, gadis yang lahir tanpa kaki karena kondisi bawaan, bisa berjalan menggunakan kaki prostetik baru alias kaki buatan setelah menjalani perawatan di Turki.
Foto-fotonya saat menderita, termasuk yang diambil oleh AFP di Suriah, dilihat dan mendapat respons dari dunia internasional pada Juni. Maya pun dibawa ke Istanbul untuk menjalani prosedur demi mengubah hidupya.
Maya Merhi saat duduk di dekat kaki prostetik atau kaki barunya. (Foto: AFP)
Mengenakan sweater merah muda dan sepatu yang serasi, Maya mampu untuk pertama kalinya berjalan di sepanjang jalan yang di kamp Serjilla setelah tiba dari Turki.
Akhirnya, dia ikut bermain dan menari dengan anak-anak lain.
"Saya sangat senang ketika saya melihat dia berjalan," kata ayah Maya, Mohammed, saat duduk di tenda darurat, seperti dilaporkan AFP, Senin (10/12/2018).
Maya Merhi saat berjalan menggunakan kaki yang terbuat dari kaleng dan plastik. (Foto: AFP)
"Seluruh keluarga dan semua orang yang kita cintai sangat senang."
Muhammad menderita kondisi yang sama seperti putrinya, yang dikenal sebagai amputasi kongenital, yang berarti orang tersebut dilahirkan tanpa tungkai bawah.
Dia membuat kaki prostetik buatannya sendiri, yang digunakannya untuk berjalan mengesot di kamp.
Maya Merhi dan ayahnya yang juga cacat, saat berjalan 'mengesot' bersama di wilayah kamp pengungsi Suriah. (Foto: AFP)
Berasal dari wilayah Aleppo, ayah dan anak perempuan itu harus pindah ke Provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak karena pertempuran dari perang sipil Suriah mulai mengamuk di sekitar rumah mereka.
Setelah foto-foto penderitaan Maya memicu perhatian di seluruh dunia, kelompok Bulan Sabit Merah Turki pun campur tangan.
Ayah dan anak perempuan itu dievakuasi dari Suriah oleh Pemerintah Turki dan dibawa ke Istanbul untuk dirawat di klinik khusus.
Maya Merhi saat berdiri dengan kaki prostetik di sebelah sang ayah. (Foto: AFP)
Muhammad menerima anggota badan palsu juga. Namun, dia mengakui masih belum bisa stabil memakai anggota badan palsu seperti sang putri.
Duduk di kasur busa, putrinya membungkus kaki palsunya dan menempelkannya satu sama lain.
"Untuk mulai ada kesulitan untuk membiasakan diri mereka," kata paman Maya, Hussein, yang menemani saudara laki-lakinya dan keponakannya ke Turki.
"Tiba-tiba dia (Maya) menyadari dirinya sudah kaki prostetik baru."
Kini setelah mendapat kaki palsu baru, Maya Merhi bisa bermain dengan anak-anak lain di kamp pengungsi Suriah. (Foto: AFP)
Editor: Nathania Riris Michico