Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Ingin Rebut Minyak, Venezuela: Mimpi!
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Dokter AS Tugas di Gaza Terpaksa Amputasi 80 Persen Pasien Anak akibat Bom Israel

Jumat, 16 Agustus 2024 - 21:38:00 WIB
Kisah Dokter AS Tugas di Gaza Terpaksa Amputasi 80 Persen Pasien Anak akibat Bom Israel
Seorang dokter ahli bedah vaskular AS mengungkap pengalaman saat bertugas di Gaza, terpaksa mengamputasi kaki dan tangan anak-anak korban serangan Israel (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

GAZA, iNews.id - Dokter ahli bedah vaskular asal Amerika Serikat, Bara Zuhaili, mengungkap pengalaman mengerikan selama bertugas di Jalur Gaza. Banyak sekali korban anak-anak yang dia tangani, bahkan dominan.

Menurut Zuhaili, selama berkarier di dunia medis, dia tidak pernah melakukan begitu banyak operasi pediatrik kecuali di Gaza.

“Saya dilatih untuk menyelamatkan tangan dan kaki. Selama 2 pekan menghabiskan waktu di Gaza, saya telah melakukan segalanya, namun tak menyelamatkan kaki dan tangan. Saya mengamputasi kaki dan tangan untuk menyelamatkan nyawa. Kondisinya sangat buruk,” kata Zuhaili, kepada Al Jazeera, dikutip Jumat (16/8/2024).

Bahkan dia menyebut 80 persen pasien yang ditanganinya adalah anak-anak, bukan orang dewasa. Ini menunjukkan bagaimana Israel menyerang benar-benar membabi-buta, tak pandanga siapa yang dihadapi.

“Saat saya mengatakan anak-anak, saya tidak bermaksud mereka yang berusia di bawah 18 tahun. Maksud saya, anak-anak berusia di bawah 8 tahun,” ujarnya.

Zuhaili bertekad akan kembali lagi ke Gaza untuk membantu lebih banyak warga yang membutuhkan penanganan medis.

Data Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengungkap, korban tewas akibat serangan Israel telah menembus 40.000 orang sejak 7 Oktober 2023 hingga 15 Agustus 2024. Sementara 92.401 orang lainnya terluka.

Organisasi hak asasi manusia (HAM) Euro-Mediterranean Human Rights Monitor mengungkap, pasukan Israel telah membunuh hampir 17.000 anak-anak di Gaza. Angka itu merupakan rekor dalam sejarah perang modern.

Dari jumlah itu, sekitar 2.100 di antaranya merupakan bayi berusia di bawah 2 tahun.

“Jumlah anak Palestina, baik bayi maupun anak-anak, yang dibunuh oleh tentara Israel sangat mengerikan. Tingkat pembunuhan yang mereka lakukan belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah perang modern,” bunyi pernyataan organisasi HAM yang berpusat di Jenewa, Swiss, itu.

Euro-Mediterranean Human Rights Monitor juga menyebut, pembantaian terhadap anak-anak Gaza oleh Israel terjadi setiap hari, tren yang sangat berbahaya. Bahkan pembunuhan dilakukan dengan cara brutal.

“Militer Israel menargetkan warga Palestina dan anak-anak setiap hari secara metodis dan luas dengan cara paling kejam dan brutal, hampir tanpa henti selama 10 bulan berturut-turut,” demikian isi pernyataan.

Sementara itu badan PBB untuk pengungsi Palestina UNRWA menyebutkan, sekitar 625.000 anak Gaza putus sekolah selama 1 tahun ajaran penuh akibat perang.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut