Kisah Karyn Bosnak, Orang Pertama yang Mengemis di Internet
BELAKANGAN ini, masyarakat Indonesia ramai memperbincangkan konten ngemis online yang sedang viral. Seperti yang dilakukan pembuat konten di TikTok dengan nama akun TM Mud Bath, yang menampilkan seorang perempuan tua sedang berada di dalam kolam buatan. Jika ada saweran secara digital, maka wanita tua itu akan mengguyurkan air lumpur ke tubuhnya. Konten yang terkenal dengan judul “Nenek Mandi Lumpur” tersebut langsung menjadi polemik dan meresahkan banyak pihak.
Viralnya konten mengemis secara daring mendapat perhatian dari pemerintah, khususnya Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika). Okezone melansir, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, pihaknya sudah meminta TikTok untuk menurunkan atau men-take down konten tersebut. Kebijakan pemblokiran konten itu mengacu pada surat edaran Menteri Sosial Tri Rismaharini. Menurut Semuel, konten yang diturunkan tidak hanya mandi lumpur, melainkan seluruh konten yang berkaitan dengan mengemis secara daring. Namun, kebijakan ini sementara hanya diperuntukkan bagi platform media sosial TikTok.
Fenomena mengemis secara daring bukanlah hal baru di dunia digital. Jauh sebelum ini, ada Karyn Bosnak yang diklaim sebagai orang pertama yang mengemis di internet. Dilansir dari laman resminya, Karyn Bosnak adalah seorang penulis kelahiran Chicago, Amerika Serikat (AS) pada 24 September 1974. Pada 2000, dia memilih untuk pindah ke New York demi mengejar karier sebagai produser televisi.
Rupanya, pada 2002, Karyn mempunyai utang yang sangat banyak hingga mencapai angka 20.000 dolar AS. Utang tersebut berupa tagihan kartu kredit yang dia gunakan untuk berbelanja. Karyn Bosnak diketahui sebagai shopaholic atau orang yang gila belanja. Laman Telegraph melaporkan, Karyn yang saat itu masih berusia 28 tahun kerap membeli berbagai barang mewah, seperti dompet merek Gucci dan sepatu bermerek Prada. Ia lantas meminta sumbangan di dunia maya dan menggalang dana guna membantu dirinya melunasi utang. Hal itu dia lakukan karena Karyn kehilangan pekerjaan, sehingga tidak sanggup membayar tagihannya.
Demi membantu pelunasan utangnya, Karyn Bosnak membuat sebuah laman bernama www.savekaryn.com. “Hello! My name is Karyn. I’m really nice and I’m asking for your help!” ujar Karyn dalam laman tersebut. Dalam lamannya itu, Karyn juga menjabarkan dirinya sebagai pribadi yang ceria dan baik. Hal itulah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi khalayak luas untuk membantu Karyn. Dia membutuhkan 1 dolar AS dari 20.000 orang atau 5 dolar AS dari 4.000 orang. Tanpa diduga, upayanya berhasil. Dia mampu mengumpulkan uang untuk membayar utang kartu kreditnya.