Kisah Kelam Aktivis GSF di Tahanan Israel: Muslimah Dirampas Jilbabnya dan Dipukul
Mandla menuturkan, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir sempat mendatangi ratusan aktivis di pelabuhan Ashdod dan meneriaki mereka sebagai teroris. Namun para aktivis membalas dengan teriakan “Bebaskan Palestina!”.
“Anda mendukung pembunuh bayi lalu menyebut kami teroris!” seru Mandla, menirukan teriakan para aktivis.
Ben Gvir, yang dikawal ketat aparat keamanan, akhirnya meninggalkan lokasi setelah terus-menerus diteriaki oleh massa aktivis. “Rakyat bersatu tak akan pernah bisa dikalahkan. Kami memulangkan Ben Gvir dari pelabuhan itu,” kata Mandla tegas.
Misi Kemanusiaan yang Dibalas Kekerasan
Aktivis lain, Zaheera Soomar, menegaskan bahwa meski disiksa, mereka tidak menyesal ikut dalam misi kemanusiaan ke Gaza.
“Kami datang membawa makanan, obat-obatan, dan harapan bagi rakyat Palestina yang hidup di bawah blokade. Tapi yang kami terima adalah borgol dan kekerasan,” ucapnya.
Menurut Soomar, pengalaman kelam itu justru memperkuat tekad mereka untuk melanjutkan perjuangan.
“Kami akan ikut lagi dalam misi berikutnya. Sampai genosida di Gaza berakhir, kami tak akan berhenti,” katanya.
Editor: Anton Suhartono