Kisah Negosiasi Partai Islam Arab dengan Koalisi Israel untuk Singkirkan Netanyahu
TEL AVIV, iNews.id - Koalisi pemerintahan baru Israel telah dibentuk dan siap menggulingkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang berkuasa selama 12 tahun. Dia menjadi perdana menteri Israel terlama yang menjabat.
Pemimpin oposisi Yair Lapid memberitahu Presiden Reuven Rivlin dan ketua parlemen Knesset Yariv Levin, Rabu (2/6/2021) malam soal pembentukan pemerintahan baru.
"Saya berkomitmen kepada Anda, Presiden, pemerintahan ini akan bekerja untuk melayani semua warga Israel termasuk mereka yang bukan anggota, menghormati mereka para lawan, dan melakukan segala upaya untuk menyatukan semua komponen masyarakat Israel," kata Lapid, kepada Presiden Rivlin.
Keputusan itu diambil setelah dia beserta tokoh oposisi lainnya yakni pemimpin Yamina, Naftali Bennett, meneken kesepakatan dengan pemimpin partai Arab, Ra'am, Mansour Abbas.
Mereka menyepakati kerja sama koalisi di Hotel Kfar Hamaccabiah pada Rabu malam, di menit-menit terakhir batas waktu. Ini merupakan kesepakatan koalisi pertama yang pernah ditandatangani sebuah partai Arab dengan partai-partai Israel.
Padahal Abbas sebelumnya juga bernegosiasi dengan partai Netanyahu, Likud, dan mendapat komitmen. Netanyahu menawarkan pembatalan undang-undang yang menerapkan denda terkait bangunan ilegal milik keturunan Arab di Israel. Namun Abbas juga mendapatkan janji serupa dari tokoh oposisi yang akan membentuk pemerintahan baru.