Kisah Oh Gyeong Mu, Pria Korsel yang Telanjur Dieksekusi Mati Ternyata Tak Bersalah
"Tidak bisa dianggap, penyelidikan yang sah secara hukum telah dilakukan terhadap terdakwa, dan pengakuan mereka atas kejahatan bisa dilihat sebagai bukti yang diperoleh secara tidak sah melalui kekejaman seperti penangkapan ilegal," demikian bunyi putusan pengadilan.
Pengadilan juga menyampaikan permintaan maaf dan belasungkawa mendalam kepada keluarga Oh atas kebrutalan dan ketidakadilan yang mereka alami, menyebut tindakan mereka sebagai “berlandaskan cinta kepada keluarga, bukan pengkhianatan.”
Keadilan Terlambat, Luka Tak Pernah Hilang
Meski Mahkamah Agung menegakkan putusan tidak bersalah dari pengadilan lebih rendah, termasuk terhadap dua adik Oh, keadilan datang terlambat.
Oh Gyeong Mu telah lama meninggal dalam stigma sebagai pengkhianat negara. Keluarganya melewati beberapa dekade penuh penderitaan akibat stigma sosial, kehilangan, dan rasa malu yang kini terbukti tidak berdasar.
Kasus ini kembali memicu perdebatan di Korsel mengenai penerapan hukuman mati dan warisan Undang-Undang Anti-Komunisme yang pernah begitu represif.
Banyak kalangan menilai, pembebasan Oh secara anumerta harus menjadi momentum refleksi atas pentingnya reformasi sistem peradilan, perlindungan hak asasi manusia, serta peninjauan terhadap kasus-kasus lama yang mungkin serupa.
Editor: Anton Suhartono