Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Heboh Penggerebekan Geng Narkoba di Brasil Tewaskan 132 Orang, Sekjen PBB Desak Penyelidikan
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Pata Seca, Budak Brasil Punya 249 Anak karena Disuruh Majikan Berhubungan dengan Banyak Wanita (II-Habis)

Selasa, 22 Agustus 2023 - 21:01:00 WIB
Kisah Pata Seca, Budak Brasil Punya 249 Anak karena Disuruh Majikan Berhubungan dengan Banyak Wanita (II-Habis)
Potret lawas Roque Jose Florencio alias Pata Seca. (Foto: Istimewa/Repro)
Advertisement . Scroll to see content

BRASILIA, iNews.idPata Seca lahir di Sorocaba, Sao Paulo hampir dua abad silam. Kala itu, Brasil masih menjadi jajahan Portugis. Kebanyakan orang yang tinggal di sana adalah keturunan Eropa. Ada yang berasal dari Jerman, ada pula orang Italia dan Spanyol. Ada juga pengaruh Belanda yang cukup besar di sepanjang pantai timur laut.

Perbudakan di Brasil masih kuat pada waktu itu. Apalagi dengan para budak asal Afrika. Pedagang budak Belanda membawa sekitar 600.000 budak Afrika ke Benua Amerika. Jumlah itu mencakup sekitar 5 hingga 6 persen dari total jumlah perdagangan budak transatlantik.

Laman Medium pada Sabtu (19/8/2023) melansir, Pata Seca adalah pria luar biasa dengan fisik yang kuat. Tapi, dia juga salah satu dari banyak orang kulit hitam malang yang diculik dan diperbudak. Tidak ada catatan tentang orang tua atau saudara kandungnya, kareana dia terpisah dari mereka pada usia yang sangat belia. Dia tidak pernah melihat atau mendengar kabar tentang mereka lagi. 

Sementara majikannya, Joaquim Jose de Oliveira, memaksanya bekerja sebagai buruh lapangan dan budak pembiakan.

Secara fisik, Pata Seca sangat kuat. Tinggi badannya pun lebih dari 2,1 meter. Dia juga sangat karismatik, cerdas, dan berani. Panggilan Pata Seca yang disematkan orang-orang keadanya memiliki arti “kaki kering” dalam bahasa Portugis. 

Ada beragam spekulasi mengenai asal-usul julukan itu. Beberapa orang mengatakan, dia dipanggil seperti itu karena bisa berjalan tanpa alas kaki di tanah yang panas dan tidak merasakan sakit. Ada juga yang bilang dia memiliki kondisi kulit yang membuat kakinya sangat kering. 

Sementara “teori” yang lebih menarik menyebutkan, dia mendapat julukan itu lantaran ke mana pun dia pergi, dia tidak meninggalkan jejak, sehingga menyulitkan para penculiknya untuk melacaknya.

Saat Pata Seca ditangkap, dia dibawa ke Vila Sorocaba dan dijual ke Visconde da Cunha Bueno, seorang pria kulit putih pemilik perkebunan yang menghasilkan kopi dan menjalani kehidupan yang relatif mewah. Pada saat itu, ada takhayul yang populer bahwa pria jangkung dan kuat dengan tulang kering kurus dapat menghasilkan lebih banyak bayi laki-laki. Sementara kebutuhan budak pada waktu itu sangat tinggi untuk kerja paksa. Akhirnya jadilah Pata Seca menjalani status sebagai budak pembibitan, atau dalam istilah yang lebih kasarnya “peternak budak”.

Saat dia diperbudak, Pata Seca tidak punya pilihan selain melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan wanita budak yang tak terhitung jumlahnya. Dia harus menghasilkan lebih banyak anak yang juga akan diperbudak oleh bangsa kulit putih. Anak-anak ini juga dapat diperjualbelikan sebagai komoditas di pasar budak.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut