Kisah Pengakuan Pria Jepang yang Menikah dengan Karakter Anime
Hubungan-semu semacam ini menurutnya sedang tumbuh. Menurut surveinya tahun ini, 12 persen orang muda dilaporkan jatuh cinta pada karakter anime atau video game.
Apa yang mendorong tren ini?
Prof. Yamada menunjuk pada faktor ekonomi dan tradisi. Menurutnya, perempuan Jepang tidak ingin punya pacar kecuali yang bisa mencari banyak uang.
Pada 2016, 47 persen perempuan berusia 20 sampai 29 membuat pernyataan bahwa suami mereka harus mencari uang dan istri mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Proporsi ini lebih besar daripada kelompok usia lain, termasuk kelompok usia di atas 70 tahun.
"Di Jepang, kehidupan kerja di amat sangat berat dan masih banyak diskriminasi seksual. Jam kerja juga sangat panjang dan banyak sekali tekanan," katanya.
Otaku adalah kata dalam bahasa Jepang untuk seorang yang canggung secara sosial - biasanya mereka terobsesi pada video game dan anime. (FOTO: GETTY IMAGES)