Kisah Perempuan Belanda yang Menjadi Relawan Gempa Lombok
LOMBOK BARAT, iNews.id - Seorang warga Belanda, Liza De Winter, mendedikasikan dirinya sebagai relawan gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan membantu menyalurkan logistik kepada para korban.
Perempuan yang berprofesi sebagai guru yoga di Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, itu membantu menyalurkan logistik bersama teman-temannya di Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat.
"Saya melihat kondisi mereka (korban gempa), ada yang belum makan dan sakit. Kasihan, makanya saya memilih ikut teman-teman dan bantu sebisanya," kata Liza, Senin (13/8/2018).
Liza bersama teman lokalnya ditemui Antara pada Senin siang, ketika sedang berada di depan posko pengungsian korban gempa di wilayah Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat.
Dari depan posko pengungsian, Liza dengan dengan warga lokal mengantar makanan dan obat-obatan.
"Di sini saya lihat masyarakat kental rasa kekeluargaan. Meskipun sedang susah ditimpa bencana, mereka tetap saling membantu dan saling menyemangati, keren," ujarnya.
Bahan bantuan yang disalurkan didapat dari hasil kantongnya sendiri. Ada juga teman-temannya yang juga sedang berlibur di Bali atau daerah lain mendonasikan uang melalui Liza.
"Teman-teman dari negara saya juga mengirim bantuan. Uangnya kami belikan logistik di Mataram dan langsung salurkan. Ke mana saja yang kita lihat membutuhkan," tutur Liza.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah pengungsi, hingga Senin siang tercatat 352.793 orang. Jumlah pengungsi berubah-ubah karena kebanyakan dari para korban beraktivitas pada siang hari lalu kembali ke posko pada sore atau malam hari.
Secara umum pengungsi yang mengungsi di lapangan atau lahan terbuka mendirikan tenda bantuan dari BNPB, TNI, polri, kemensos, kementerian PU Pera, pemda, LSM dan lainnya.
Jumlah korban jiwa akibat gempa hingga Senin siang mencapai 436 orang. Sebarannya meliputi, Kabupaten Lombok Utara 374 orang, Lombok Barat 37 orang, Kota Mataram 9 orang, Lombok Timur 12 orang, Lombok Tengah 2 orang, dan Kota Lombok 2 orang.
Lalu untuk korban luka mencapai 1.353 orang, dengan perincian 783 orang luka berat dan 570 orang luka ringan.
Editor: Anton Suhartono