Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Israel Tak Sudi Ada Negara Palestina, Desak AS Ubah Draf Resolusi Dewan Keamanan PBB
Advertisement . Scroll to see content

Kisah PM Qatar Terima Keluarga Sandera Israel saat Serangan Udara Militer Zionis ke Doha

Kamis, 11 September 2025 - 14:59:00 WIB
Kisah PM Qatar Terima Keluarga Sandera Israel saat Serangan Udara Militer Zionis ke Doha
Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani menuduh PM Israel Benjamin Netanyahu menghancurkan harapan bagi para sandera di Gaza (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

DOHA, iNews.id - Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghancurkan harapan bagi para sandera di Gaza serta menghalangi upaya gencatan senjata.

Sheikh Mohammed menjelaskan, beberapa jam sebelum serangan udara Israel ke Doha pada Selasa (9/9/2025) sore, dia menerima warga Israel yang kerabatnya disandera di Gaza.

Warga Israel itu sangat berharap kepada Qatar sebagai mediator untuk bisa mewujudkan gencatan senjata sehingga para sandera bisa bebas. Namun rencana itu jsutru dirusak oleh Netanyahu.

"Saya sedang bertemu salah satu keluarga sandera pada pagi hari sebelum serangan. Mereka mengandalkan mediasi (gencatan senjata) ini. Mereka tidak punya harapan lain untuk itu," ujarnya, menambahkan.

Tindakan Netanyahu itu, lanjut dia, telah menyia-nyiakan waktu yang selama ini telah dihabiskan untuk mencapai solusi konflik di Gaza yang berlangsung hampir 2 tahun.

"Saya telah memikirkannya (gencatan senjata), bahkan seluruh prosesnya, selama beberapa pekan terakhir, bahwa Netanyahu hanya membuang-buang waktu kita. Netanyahu baru saja membunuh harapan bagi para sandera itu. Dia harus diadili. Dia melanggar semua hukum, semua hukum internasional," katanya.

Lebih lanjut Sheikh Mohammed menyebut Netanyahu sedang mengarahkan Timur Tengah menuju kekacauan. Seluruh kawasan Teluk kini berada dalam risiko.

Sheikh Mohammed tidak menjelaskan kondisi pemimpin Hamas dan kepala negosiator Khalil Al Hayya yang dilaporkan berada di lokasi saat serangan.

"Sampai sekarang, belum ada deklarasi resmi," ujarnya.

Serangan Israel menewaskan enam orang, namun tak satu pun pejabat Hamas yang terlibat dalam negosiasi.

"Kami sedang berusaha mengidentifikasi apakah ada satu orang lagi yang hilang. Ada warga Qatar yang berada dalam situasi sangat berbahaya itu," ujarnya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut