Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Seoul dan Busan Jadi Destinasi Favorit Warga +62 Liburan ke Korsel
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Pria Perekam Kecelakaan Pesawat Jeju Air: Tak Bisa Tidur hingga Selalu Menangis

Rabu, 01 Januari 2025 - 12:00:00 WIB
Kisah Pria Perekam Kecelakaan Pesawat Jeju Air: Tak Bisa Tidur hingga Selalu Menangis
Lee Geun Young, pria yang merekam kecelakaan pesawat Boeing 737-800 Jeju Air di Bandara Muan Internasional, tak akan bisa melupakan momen mengerikan tersebut (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

SEOUL, iNews.id - Lee Geun Young, pria yang merekam kecelakaan pesawat Boeing 737-800 Jeju Air pada Minggu (29/12/2024), tak akan bisa melupakan momen mengerikan tersebut. Pemilik restoran gurita itu sedang bersiap membuka tempat usahanya sekitar pukul 09.00 saat melihat ada kejanggalan dengan pesawat yang akan mendarat.

Restoran Lee hanya berjarak sekitar 300 meter dari Bandara Internasional Muan. Dari atap restoran dia bisa melihat langsung ke arah ujung landasan bandara nyaris tanpa halangan.

Pria 48 tahun mengatakan kepada surat kabar The New York Times, seperti dikutip Rabu (1/1/2025), pagi itu cuaca sangat cerah sehingga banyak burung terbang di sekitarnya. Dia sedang di dapur lalu terhentak dengan suara keras dari pesawat Jeju Air 7C 2216 yang masih berada di udara. Pesawat itu terbang sangat rendah di sekitar bandara. 

“Sekitar pukul 08.57, saya mendengar suara dentuman. Kedengarannya seperti pembakaran tidak sempurna sepeda motor, tapi lebih keras. Saya sering mendengar tembakan senjata untuk mengusir burung," ujarnya.

Awalnya dia tak terlalu curiga karena suara serupa meski tak lebih keras, sering didengarnya, seperti pekerjaan konstruksi perluasan landasan pacu, perluasan jalan, maupun proyek pembangunan kereta cepat.

“Tetapi saya belum pernah mendengar suara dentuman seperti itu. Saya kita ini aneh, jadi saya meninggalkan dapur dan pergi ke luar ke tempat parkir dan melihat ke langit. Saya melihat pesawat itu, berada di atas restoran, bukan di atas landasan pacu," tuturnya.

Posisi pesawat saat itu agak miring ke kanan seperti akan mendarat, hanya saja arahnya ke restoran, bukan landasan pacu.

Lee curiga karena saat itu ketinggiang pesawat tak cukup untuk mendarat seperti pesawat lainnya. Dia belum pernah melihat pesawat terbang begitu rendah persis di atas restorannya.

“Rasanya sangat rendah. Saya kira ini aneh lalu pergi ke bagian belakang restoran dan melihat bagian belakang pesawat," katanya.

Pesawat lalu naik kembali, memutar balik ke arah kanan. Namun radius putarnya sangat kecil, tidak seperti dilakukan pesawat yang sering dia lihat di atas bandara itu.

"Saya merasa ada yang salah dengan pesawat ini dan berpikir untuk merekamnya. Itulah sebabnya saya berjalan ke atap. Di atap, saya merekam video pertama,” ucapnya.

Benar saja, dia melihat roda pesawat tidak keluar hingga pesawat yang membawa 181 orang itu menabrak dinding beton dan meledak dahsyat.

“Satu atau dua detik setelah kecelakaan, saya merasakan panas yang tiba-tiba di wajah, seperti saat Anda membuka pintu sauna," katanya, seraya berpikir apakah saat itu dia harus pergi demi keselamatannya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut