Kisah Robot yang Memadamkan Api di Katedral Notre Dame
WASHINGTON, iNews.id - Tidak banyak yang tahu bahwa pemadaman api yang melalap gereja Katedral Notre Dame di Paris, Prancis, pada Senin (15/4/2019), melibatkan robot.
Saat regu pemadam kebakaran kewalahan mengatasi api yang terus membara melalap setiap ruangan dan atap ditambah suhu seperti di dalam oven, robot bernama Colossus mengambil peran.
Komandan pemadam kebakaran Paris Jean Claude Gallet, menarik semua petugas lalu mengerahkan Colossus, robot dengan bobot sekitar 500 kilogram yang mampu masuk ke zona kebakaran berbahaya sekalipun.
Menggunakan meriam air bermotor yang mampu menembakkan lebih dari 660 galon per menit, Colossus memadamkan api di dinding batu katedral.
Gallet memuji peran robot pemadam kebakaran itu yang berhasil menurunkan suhu di dalam ruang penuh kaca sehingga menyelamatkan nyawa petugas.
"Kita melawan waktu, angin menghambat kami, tapi kami harus menang," kata Gabriel, juru bicara pemadam kebakaran Paris, kepada The Times of London.
"Prioritas kami adalah menyelamatkan dua menara lonceng. Bayangkan jika kayu menara lonceng melemah dan lonceng runtuh. Itu benar-benar menakutkan. Pada awalnya, bukan tidak mungkin untuk membayangkan bahwa struktur katedral bisa runtuh," ujarnya.
Shark Robotics, perusahaan yang membuat Colossus, menyatakan produknya sudah lama bekerja untuk Dinas Pemadam Kebakaran Paris dan Layanan Kebakaran dan Penyelamatan Regional Prancis. Situs web perusahaan tidak mengungkap harganya.
Colossus memiliki lebar sekitar 1 meter dan panjang 1,5 meter. Robot mampu mengangkut beban hingga 600 kg dan dioperasikan dari jarak sekitar 330 meter.
Dikendalikan menggunakan joystick, Colossus tahan air, api, bahkan radiasi termal. Di tubuhnya dipasang beberapa kamera, sensor, serta kipas yang dapat mengekstrak asap. Dari kamera dan sensor robot bisa menentukan apa yang harus dilakukan serta memberi informasi kepada petugas yang mengontrolnya.
Hebatnya lagi robot ini bisa menaiki tangga atau medan terjal. Untuk beroperasi, Colossus ditenagai baterai lithium-ion yang mampu mengirim tenaga listrik untuk beroperasi selama 8 jam.
Editor: Anton Suhartono