Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Presiden Suriah Tegaskan Tak Akan Berdamai dengan Israel meski Teken Kerja Sama Keamanan
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Warga Gaza Tempuh Puluhan Km demi Makanan, Bisa Dibom Israel Kapan Saja

Selasa, 13 Mei 2025 - 03:02:00 WIB
Kisah Warga Gaza Tempuh Puluhan Km demi Makanan, Bisa Dibom Israel Kapan Saja
Warga Gaza dilanda kelaparan akut, mereka harus berjalan puluhan km di bawah ancaman pengeboman Israel, untuk mendapatkan makanan (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

GAZA, iNews.id - Warga Jalur Gaza dilanda kelaparan akut. Mereka melakukan apa pun yang bisa demi mendapat sesuap gandum. Semua ini karena Israel memblokade Gaza sejak awal Maret atau 2 bulan lalu sehingga bantuan kemanusiaan tak bisa masuk.

Mereka bahkan harus berjalan belasan bahkan puluhan kilometer untuk mendapatkan sesuatu yang bisa dimakan. Bukan hanya itu, mereka berjalan dengan mempertaruhkan nyawa karena bisa saja menjadi target tembakan atau pengeboman udara pasukan Israel.

Anadolu melaporkan, warga Gaza Utara harus menyeberang ke selatan melalui rute pinggir pantai, Jalan Al Rasheed. Rute itu merupakan satu-satunya akses dari utara ke selatan dan sebaliknya, setelah jalur utama Jalan Salah Al Din diblokade Israel. 

Warga Gaza Utara mencari makanan untuk diri sendiri serta keluarga ke selatan tanpa ada jaminan bisa mendapatkannya. Bahkan meski gencatan senjata tahap pertama berlaku pada 19 Januari hingga akhir Februari, sangat sedikit bantuan kemanusiaan yang menembus Gaza Utara.

Selain berjalan kaki, sebagian warga menggunakan kereta kuda atau becak bermotor menempuh perjalanan penuh tantangan.

Majeed Dabbour, warga Gaza Utara, mengatakan dia menghabiskan waktu 2 jam menuju rumah salah satu kerabat di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza Tengah, untuk mendapatkan tepung gandum. Dia beruntung bisa menggunakan becak motor.

Bahaya selalu mengintai siapa pun yang berpindah dari utara ke selatan sehingga warga menghindari penggunaan mobil atau truk.

“Rute pesisir adalah satu-satunya jalan terbuka, tapi kendaraan apa pun yang melaju di jalan itu bisa menjadi sasaran penembakan tentara Israel. Itulah sebabnya kami terpaksa menggunakan kendaraan primitif,” kata Dabbour.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut