Kisah Warga Nikmati Kedai Starbuck Khusus Tunarungu Pertama di AS
Jika dilihat sekilas, kedai Starbucks berbahasa isyarat tidak terlihat berbeda dari Starbucks pada umumnya, yang terlihat di setiap sudut jalan di Washington.
Karyawan mengenakan kemeja hitam dan celemek hijau dihiasi logo perusahaan yang berlarian di belakang meja untuk menyajikan minuman panas, minuman dingin, dan kue kering kepada para pelanggan.
Rebecca Witzofsky dan temannya menikmati kopi di Starbucks khusus tunarungu di AS. (Foto: istimewa)
Kendati berisi banyak orang, suasana kafe itu sangat tenang dan damai, mungkin karena sebagian besar percakapan dilakukan dalam keheningan.
Bagi Witzofsky, itu merupakan sebuah pencerahan.
"Ini memberi ruang bagi orang tuli di luar kampus, tempat untuk datang dan bersosialisasi, makan makanan dengan orang tuli lain dan bertemu dengan orang tuli lainnya juga, dan karyawan tunarungu," katanya, kepada AFP, Rabu (24/10/2018).