KJRI Cape Town Jajakan Pasar Rakyat dan Festival Film Indonesia
CAPE TOWN, iNews.id – Konsulat Jenderal RI di Cape Town bakal menyelenggarakan Pasar Rakyat dan Festival Film Indonesia di ibu kota Afrika Selatan itu. Menurut rencana, kegiatan tersebut masing-masing digelar pada 9 November dan 10-11 November nanti.
Konsul Jenderal RI di Cape Town, Tudiono mengatakan, penyelenggaraan Pasar Rakyat Indonesia ini adalah yang ke-3 kalinya diadakan. Acara serupa secara perdana diadakan pada 14 Oktober tahun lalu digelar di halaman KJRI Cape Town yang cukup luas.
“Alhamdulillah (Pasar Rakyat waktu itu) sukses, dihadiri 4.695 pengunjung dan banyak kuliner yang sold out (terjual habis),” ungkapnya lewat pernyataan yang diterima di Jakarta, Jumat (28/6/2024).
Menurut dia, kesuksesan Pasar Rakyat Indonesia kala itu menarik perhatian wali kota Mossel Bay yang memiliki kerja sama Sister City dengan Denpasar Bali. Kota Mossel Bay terletak sekitar 400 km sebelah timur Cape Town.
MoU Sister City Mossel Bay dan Denpasar diperbaharui pada Januari tahun lalu dan berlaku sampai 2027. Penandatanganan MoU dilakukan secara sirkuler. Konjen RI Tudioni menyerahkan secara langsung pada pertemuan dengan wali kota Mossel Bay pada Oktober 2023.
Berikutnya, Pasar Rakyat Indonesia ke-2 digelar di Mossel Bay pada 27 April 2024. Walaupun Mossel Bay tidak sebesar Cape Town dan menjadi kota wisata dan pensiunan di Afsel, acara itu tetap banyak didatangi pengunjung. Sejumlah anggota dewan kota setempat hadir dan menyampaikan komitmen akan mendukung pemasaran produk-produk Indomie di swalayan-swalayan Mossel Bay.
“Mereka mengapresiasi penyelenggaraan acara ini sebagai bagian penting dari peringatan dan perayaan 30 tahun hubungan diplomatik RI-Afsel tahun ini,” ucap Tudiono.
Kini, Pasar Rakyat ke-3 akan digelar di halaman KJRI dengan pertamanan yang telah dipercantik dan diberi nama Jatayu Garden dan di Ruang Garuda KJRI Cape Town yang baru dibangun.
Berbeda dengan Pasar Rakyat sebelumnya. Pasar Rakyat ke-3 yang akan dirangkai dengan Festival Film Indonesia. Rencana kegiatan tersebut mendapat sambutan yang luar biasa dari banyak pihak, baik anggota DPR dan MPR RI seperti Wulan Sutomo Jasmin dan Anna Latuconsina, serta politisi di Parlemen Afsel. Gairah yang sama juga ditunjukkan oleh kalangan pengusaha terutama UMKM, produser dan sutradara film, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan Bali Tourism Board.
“Wulan Sutomo Jasmin bahkan sangat aktif membantu menggerakkan UMKM dan produser film agar berpartisipasi di perhelatan besar di Cape Town untuk Indonesia,” kata Tudiono.
Tudiono menuturkan, dia dan tim KJRI Cape Town terus menjajakan Pasar Rakyat dan Festival Film Indonesia. Apalagi, tradisi pasar rakyat di Indonesia sendiri sudah berjalan ratusan tahun dan dipelihara dari generasi ke generasi.
“Pasar Rakyat Indonesia merefleksikan karakter asli masyarakat Indonesia yang ramah, bersahabat, dan tulus. Ini menjadi perekat yang sangat kuat hubungan antara Indonesia dengan Cape Town Afsel,” kata Tudiono.
Pada Kamis (27/8/2024) kemarin di Jakarta, Tudiono didampingi Konsul Ekonomi Setyo Hargyanto telah menjajakan event tersebut ke Mayora yang diwakili oleh Direktur Pelaksana PT Mayora Tbk, Mulyono, dan petinggi Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC), Dr Witjaksana Darmosarkoro. Tudiono juga mengajak kalangan pengusaha kelapa sawit yaitu Harry Hanawi dari PT Golden Agri Resources dan Azmi Jaafar selaku CEO Minamas Plantation.
Pertemuan dengan CPOPC dan pengusaha kelapa sawit juga dihadiri oleh wakil Direktorat Afrika Kementerian Luar Negeri. Mayora dan CPOPC menyatakan mendukung dan akan turut serta membuka booth di Pasar Rakyat dan Festival Film Indonesia. Mayora bahkan tertarik untuk built In dalam film yang akan dibuat oleh Production House Summerland berlatar belakang Indonesia dan Cape Town, Afsel. Sementara CPOPC berencana mengirimkan film mengenai Orang Utan dan Kelapa Sawit di Festival Film Indonesia.
Konjen RI juga melakukan pertemuan dengan para Pimred, direktur dan redaktur sejumlah media massa. Mereka sangat antusias dan senang sekiranya bisa hadir di acara tersebut. Selama kunjungan ke Tanah Air, Konjen RI akan terus menjajakan Pasar Rakyat dan Festival Film Indonesia ke berbagai pihak untuk suksesnya acara tersebut dan misi mempererat hubungan masyarakat Cape Town dengan saudaranya, yaitu Indonesia.
Sejauh ini sejumlah produk Indonesia telah berhasil masuk ke Cape Town, Afsel. Di antaranya Indomie yang telah menempatkan distributor di Johannesburg, permen Kopiko, Balsam Geliga, furniture, rokok Jarum. Saat ini salah satu perusahaan di Cape Town ingin mengimpor penanak nasi dari Surabaya.
Editor: Ahmad Islamy Jamil