TURKI, iNews.id - Majalah satire Prancis Charlie Hebdo menerbitkan komik strip mengenai gempa bumi Turki-Suriah berkekuatan 7,8 SR. Kartun yang menyoroti tragedi yang menewaskan ribuan orang tersebut mendapat kecaman dan memicu kemarahan publik karena dianggap mengejek dan provokatif.
Komik karya Pierrick Juin itu menunjukkan bangunan yang tertatih-tatih di tengah tumpukan puing-puing gempa bumi dengan tulisan: "Tidak perlu mengirim tank."
Israel Setujui Permintaan AS untuk Bayar Biaya Pembersihan Kerusakan di Gaza
Netizen menilai kartun itu telah mengolok-olok tragedi yang berdampak pada jutaan orang di Turki dan Suriah. Bahkan, pengguna media sosial menyebut kartun itu menjijikkan, memalukan dan mirip dengan ujaran kebencian.
✏️Le dessin du jour, par #Juin pic.twitter.com/kPcEqZDocO
— Charlie Hebdo (@Charlie_Hebdo_) February 6, 2023
Cendekiawan Muslim Amerika Omar Suleiman mengecam Charlie Hebdo yang dinilai telah mengejek tragedi gempa Turki-Suriah lewat kartun tersebut.
Kiper Legendaris Turki Ini Tampung Korban Gempa di Rumahnya
"Benar-benar publikasi yang tercela. Selalu begitu. Mengejek kematian ribuan Muslim adalah puncak dari bagaimana Prancis telah merendahkan kita dalam segala hal. Dan hal yang gila, kami bahkan tidak bisa mengatakan ini titik terendah baru untuk Anda," cuitnya.
Kartun itu juga memicu kemarahan Juru Bicara Kepresidenan Turki, Ibrahim Kalim. Dia menyebut Charlie Hebdo sebagai orang barbar modern. "Tercekik dalam kebencian dan dendammu," katanya dilansir dari Aljazeera, Kamis (9/2/2023).
Presiden dan Wapres Taiwan Sumbangkan Gaji Sebulan Bantu Korban Gempa Turki
Salah seorang netizen perempuan bernama Sara Assaf mengatakan dirinya menarik dukungan untuk majalah Charlie Hebdo setelah melihat kartun gempa bumi Turki-Suriah itu.
"Je ne suis plus Charlie" (Saya bukan lagi Charlie), tulisnya. Ini mengacu pada slogan “Je suis Charlie” (Saya Charlie) yang diadopsi oleh pendukung Charli Hebdo setelah kantor mereka diserang pada 7 Januari 2015.
Dampak Gempa Turki Terlihat oleh Satelit, Begini Penampakannya
Dalam serangan itu, dua bersaudara yang mengaku berafiliasi dengan Al-Qaeda menembaki markas Charlie Hebdo di Paris. Serangan yang disebut sebagai pembalasan atas penerbitan kartun yag menggambarkan Nabi Muhammad itu mengakibatkan 12 orang tewas. Banyak pihak yang menyampaikan solidaritas dengan Prancis dan menyebut karya itu sebagai bentuk kebebasan berbicara.
"Kami bersamamu selama rasa sakitmu. Apa yang kita alami sekarang adalah bencana bagi umat manusia!" kata seorang pengguna.
3 Mahasiswa Asal Aceh Terdampak Gempa Bumi Turki, Mengungsi di Masjid
Dia selanjutnya mengecam kartun mengenai gempa Turki-Suriah itu. "Tidak, ini bukan humor."
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku