Bukan yang Pertama
Charlie Hebdo bukan kali ini memicu kemarahan, khususnya terkait Turki. Pada Selasa 27 Oktober 2020 lalu, majalah satire Prancis itu mempublikasikan kartun Presiden Recep Tayyip Erdogan. Pemerintah Turki pun geram dan menegaskan tidak akan tinggal diam melihat pelecehan budaya seperti itu.
Kartun yang diterbitkan Charlie Hebdo pada Selasa (27/10/2020) malam waktu setempat itu dinilai merendahkan. Orang nomor satu Turki saat itu digambarkan hanya mengenakan kaus dan celana dalam, memegang bir serta membuka rok perempuan berhijab.
"Ooh, nabi!" tulis Charlie Hebdo dalam gambar itu disertai pernyataan "Erdogan: secara pribadi, dia sangat lucu."
Ini merupakan bentuk intervensi Charlie Hebdo dalam perseteruan Erdogan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan para pemimpin Eropa lainnya pascapembunuhan seorang guru di pinggiran Prancis setelah membahas kartun Nabi Muhammad.
Editor: Maria Christina
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku