Kompak, Erdogan dan Trump Ingin Kasus Pembunuhan Khashoggi Diperjelas
ISTANBUL, iNews.id - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump setuju kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul perlu diperjelas. Hal itu mereka sepakati lewat pembicaraan telepon pada Minggu (22/10/2018).
"Kedua pemimpin sepakat bahwa kasus Jamal Khashoggi harus diklarifikasi dalam semua aspeknya," kata satu sumber kepresidenan Turki, seperti dilaporkan AFP, Senin (22/10/2018).
Erdogan sendiri berjanji mengungkapkan kebenaran atas pembunuhan Khashoggi secepatnya.
"Kami mencari keadilan di sini dan (kasus) ini akan terungkap dengan semua kebenarannya, bukan melalui beberapa langkah biasa, tetapi dalam semua kebenaran yang terbuka lebar," kata Erdogan.
Pada Sabtu (22/10/2018), pihak berwenang Saudi mengakui Khashoggi, kolumnis The Washington Post sekaligus seorang kritikus Saudi, tewas di dalam kompleks konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.
Pengakuan Saudi muncul setelah lebih dari dua pekan menyangkal Khashoggi terbunuh dan menyatakan dia meninggalkan konsulat dalam keadaan hidup.
Para pejabat Turki mengklaim 15 pria Saudi yang tiba di Istanbul dengan dua penerbangan pada 2 Oktober, hari ketika Khashoggi dibunuh, berkaitan dengan kematiannya.
Saudi menyatakan pihaknya memecat lima pejabat tinggi dan menangkap 18 warga Saudi lainnya sebagai hasil penyelidikan awal.
"Mengapa 15 pria itu datang ke sini? Mengapa 18 orang ditangkap?" kata Erdogan.
Dia akan membuat pernyataan lengkap mengenai kasus itu saat berbicara kepada anggota parlemen partai yang berkuasa di parlemen pada Selasa (23/10/2018).
Pemimpin Turki sejauh ini menahan diri dari membuat pernyataan kuat tentang kematian Khashoggi, serta menunggu penyelidikan jaksa. Hal ini sebagai upaya untuk menghindari memprovokasi hubungan dengan Saudi.
Editor: Nathania Riris Michico