Konferensi Solusi Dua Negara Akan Paksa Israel Hentikan Perang di Gaza
PARIS, iNews.id - Upaya internasional untuk menghentikan perang di Jalur Gaza memasuki babak baru. Prancis dan Arab Saudi mengumumkan akan memimpin Konferensi Solusi Dua Negara pada 22 September mendatang di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York.
Forum ini diyakini akan menekan Israel agar menghentikan agresi militernya sekaligus membuka jalan menuju perdamaian permanen.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan konferensi tersebut akan menggalang dukungan seluas-luasnya bagi terwujudnya solusi dua negara, yakni berdirinya Palestina merdeka berdampingan dengan Israel.
“Konferensi ini akan mendorong penerapan gencatan senjata permanen, pembebasan seluruh sandera, pengiriman bantuan kemanusiaan besar-besaran ke Gaza, serta pengerahan misi stabilisasi internasional di wilayah tersebut,” ujar Macron di akun X, Rabu (3/8/2025).
Tekanan Global Makin Menguat
Inisiatif Paris-Riyadh ini datang di tengah gelombang dukungan internasional yang semakin besar terhadap kemerdekaan Palestina. Dari total 193 negara anggota Majelis Umum PBB, sebanyak 147 negara telah mengakui Palestina. Jumlah itu terus bertambah, dengan pengakuan terbaru datang dari Irlandia, Norwegia, Spanyol, Armenia, hingga Belgia.
Dengan semakin banyaknya negara yang mendukung Palestina, posisi Israel kian terdesak. Konferensi ini diperkirakan akan menambah tekanan diplomatik agar Israel menghentikan serangan ke Gaza dan kembali ke meja perundingan.
Hamas dan Otoritas Palestina
Macron juga menekankan bahwa konferensi tersebut tidak hanya menyasar Israel, melainkan juga pihak Palestina. Hamas diminta melucuti senjata, sementara Otoritas Palestina harus diperkuat dan direformasi untuk mampu memimpin pemerintahan yang sah di masa depan negara Palestina.
Momentum di PBB
Konferensi internasional ini diprediksi akan menjadi forum terbesar sejak bertahun-tahun terakhir dalam mendorong solusi dua negara. Dengan dukungan negara-negara besar seperti Prancis, Inggris, Kanada, Australia, hingga Arab Saudi, forum ini berpotensi memaksa Israel untuk menghentikan operasi militer di Gaza demi menghindari isolasi global yang semakin kuat.
Jika konferensi ini berhasil, maka 22 September 2025 bisa menjadi titik balik penting: awal berakhirnya perang Gaza sekaligus momentum menuju lahirnya negara Palestina merdeka.
Editor: Anton Suhartono