Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Terima Dubes Rusia dan Pengusaha di Istana, Apa yang Dibahas?
Advertisement . Scroll to see content

Konflik Makin Runcing, Jepang Tangguhkan Program Perjalanan Bebas Visa dengan Rusia

Rabu, 27 April 2022 - 17:56:00 WIB
Konflik Makin Runcing, Jepang Tangguhkan Program Perjalanan Bebas Visa dengan Rusia
Menteri Sekretaris Kabinet Jepang, Hirokazu Matsuno. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

TOKYO, iNews.idJepang telah memutuskan untuk menangguhkan pertukaran perjalanan bebas visa dengan Rusia untuk masa mendatang. Penangguhan itu juga berlaku untuk perjalanan oleh warga negara Jepang ke Kepulauan Kuril yang menjadi objek sengketa antara Tokyo dan Moskow.

Tokyo mengklaim Pulau Iturup, Kunashir, Shikotan, dan Habomai sebagai “Wilayah Utara” Jepang. Negeri matahari terbit membangun klaim kedaulatannya atas pulau-pulau itu lewat perjanjian bilateral pada 1855 tentang perdagangan dan perbatasan.

“Pemerintah dan lembaga (di Jepang) terpaksa memutuskan untuk menunda pertukaran (perjalanan bebas visa) dengan empat pulau utara untuk tahun ini, mengingat situasi saat ini,” kata Menteri Sekretaris Kabinet Jepang, Hirokazu Matsuno, dalam konferensi pers, seperti dikutip kantor berita Sputnik, Rabu (27/4/2022).

Pada 21 Maret, Rusia menarik diri dari perundingan dengan Jepang tentang penandatanganan perjanjian damai pasca-Perang Dunia II. Moskow pun menghentikan perjalanan bebas visa bagi warga negara Jepang ke Kepulauan Kuril bagian selatan dan kegiatan ekonomi bersama di pulau-pulau yang disengketakan itu. 

Menurut Rusia, langkah itu mereka ambil lantaran berbagai tindakan tak bersahabat yang ditunjukkan Tokyo terhadap Moskow.

Program pertukaran bebas visa Jepang-Rusia memungkinkan warga negara Jepang untuk mengunjungi Kepulauan Kuril Selatan yang disengketakan. Program itu pertama kali diluncurkan pada 1992, berdasarkan kesepakatan antarpemerintah.

Pada 1956, Uni Soviet dan Jepang menandatangani deklarasi di mana Moskow setuju untuk mempertimbangkan kemungkinan mentransfer pulau Habomai dan Shikotan ke Jepang setelah berakhirnya perjanjian damai. Sementara, nasib Pulau Kunashir dan Iturup tidak disebutkan dalam dokumen tersebut. 

Uni Soviet berharap Deklarasi Bersama akan mengakhiri perselisihan. Sementara Jepang menganggap itu hanya bagian dari solusi atas sengketa, namun tidak melepaskan klaim Tokyo atas semua pulau tersebut.

Rusia berkeras bahwa kedaulatannya atas pulau-pulau—yang menjadi bagian dari Uni Soviet setelah Perang Dunia II—itu tidak terbantahkan.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut