Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Indonesia Kerja Sama dengan Rusia, Bikin Kapal Cepat Ramah Lingkungan
Advertisement . Scroll to see content

Konflik Rusia-Ukraina: Trump Batalkan Pertemuan dengan Putin

Jumat, 30 November 2018 - 08:58:00 WIB
Konflik Rusia-Ukraina: Trump Batalkan Pertemuan dengan Putin
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membatalkan rencana pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, terkait dengan konfrontasi laut antara Ukraina dan Rusia di lepas pantai Semenanjung Krimea pada Minggu (25/11/2018).

Semula Trump dijadwalkan bertemu di sela-sela pertemuan puncak KTT G-20 di Argentina. Namun tetapi pada Kamis (29/11/2018), dia mengumumkan bahwa pertemuannya itu batal.

"Berlandaskan fakta bahwa kapal-kapal dan para pelautnya belum dikembalikan ke Ukraina dari Rusia, saya memutuskan bahwa demi jalan terbaik bagi semua pihak terkait maka saya membatalkan pertemuan yang sudah direncanakan," cuit Trump, seperti dilaporkan BBC, Jumat (30/11/2018).

Dalam konfrontasi laut, Rusia menyita tiga kapal Ukraina dan menahan 24 personelnya.

Rusia menyebut bentrokan di laut antara Angkatan Laut Ukraina dan Rusia itu sebagai "provokasi". Lebih lanjut, dikatakan oleh Putin, Presiden Ukraina Petro Poroshenko merekayasa konfrontasi untuk mendongkrak kepopulerannya menjelang pemilihan presiden pada Maret 2019.

Sementara itu, Kanselir Jerman Angela Merkel menyalahkan Putin sepenuhnya atas masalah dengan Ukraina.

Merkel menyebut akan membicarakan masalah itu dengan Putin di sela-sela KTT G-20 di Argentina pada Jumat dan Sabtu ini.

"Kami akan memastikan hal ini dilakukan, dan kami meminta Ukraina untuk menempuh jalan serupa karena kami tahu kita hanya bisa menyelesaikan segala masalah dengan cara masuk akal dan melalui dialog," ujar Merkel.

"Tidak ada solusi militer untuk mengatasi sengketa ini," papar Merkel lagi, saat memberikan keterangan bersama dengan Perdana Menteri Ukraina Volodymyr Groysman, di Berlin, Kamis (29/11/2018).

Sebelumnya, Poroshenko mendesak kepada Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk mengirim armada kapalnya menyusul konfrontasi tersebut.

Peristiwa terjadi ketika dua kapal artileri Ukraina dan kapal tunda berlayar dari Pelabuhan Odessa di Laut Hitam menuju ke Mariupol di Laut Azov.

Ukraina mengklaim pihak Rusia mencoba menghadang tiga kapal itu dan menabrak kapal tunda.

Ketiga kapal tersebut melanjutkan pelayaran ke arah Kerch, namun dihadang kapal tanker. Rusia lantas mengerahkan dua kapal tempur dan dua helikopter ke area tersebut.

Kapal-kapal Ukraina dituduh memasuki perairan Rusia secara ilegal.

Pihak berwenang Rusia mengakui salah satu kapal patrolinya menggunakan kekerasan untuk menahan tiga kapal Ukraina.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut