Konflik Serbia-Kosovo Memanas, Pasukan NATO Jaga Gedung Pemerintah di Zvecan
ZVECAN, iNews.id - Situasi Zvecan, kota di Kosovo yang berbatasan dengan Serbia, masih panas. Bentrokan dipicu konflik etnis membuat Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengerahkan pasukannya ke perbatasan dalam siaga tempur pada akhir pekan lalu.
Puluhan pasukan NATO juga dikerahkan untuk mengamankan serta meredakan situasi, Selasa (30/5/2023). Mereka menjaga gedung-gedung pemerintah Kota Zvecan yang menjadi sasaran demonstrasi etnis Serbia.
Meski masuk wilayah Kosovo, Kota Zvecan dihuni mayoritas penduduk etnis Serbia. Bentrokan pertama pada pekan lalu dipicu demonstrasi etnis Serbia yang mencegah wali kota yang baru memasuki kantornya. Wali kota Zvecan yang baru berasal dari etnis Albania.
Warga Serbia memboikot pemilu yang digelar pada April lalu itu, namun hasilnya yang memenangkan kandidat dari etnis lain tetap diakui.
Bentrokan juga pecah pada Senin (29/5/2023) menyebabkan 30 personel NATO dan 52 demonstran dari etnis Serbia terluka.
Kepolisian Kosovo menyatakan, situasi di Zvecan belum stabil, namun sudah relatif tenang.
Mayoritas penduduk etnis Serbia di Kosovo tidak pernah mengakui kemerdekaan negara itu yang dideklarasikkan pada 2008. Mereka masih menganggap Beograd sebagai ibu kota, bukan Pristina.
Populasi etnis Albania di Kosovo lebih dari 90 persen dari total penduduk negara itu. Sementara etnis Serbia yang minoritas, menguasai wilayah barat sesuai kesepakatan tahun 2013 yang ditengahi Uni Eropa. Mereka mendapat hak otonom untuk mengatur pemerintahan sendiri.
Editor: Anton Suhartono