Korban Tewas Apartemen Runtuh di Rusia Jadi 18 Orang, 23 Masih Hilang
MOSKOW, iNews.id - Korban tewas dalam insiden apartemen runtuh di Rusia akibat ledakan bertambah menjadi 18 orang. Sebanyak 23 orang lainnya masih dalam pencarian setelah dinyatakan hilang.
Dilaporkan Reuters, Kamis (3/1/2019), ledakan ini merusak 48 apartemen yang ada di dalam gedung 10 lantai di kota industri Magnitogorsk ini pada Senin (31/12) pagi waktu setempat. Kota Magnitogorsk berjarak 1.700 kilometer sebelah timur ibu kota Moskow.
Seorang bayi laki-laki berhasil ditemukan dalam kondisi hidup pada Selasa (1/1) kemarin, setelah 35 jam terjebak di dalam reruntuhan di tengah suhu dingin. Bayi itu ditemukan saat seorang petugas penyelamat mendengar tangisannya.
Upaya penyelamatan si bayi tidaklah mudah. Otoritas setempat menyebutnya sebagai keajaiban.
"Ratusan orang menunggu kemunculan bayi yang terluka dari bawah puing-puing seperti keajaiban. Dan keajaiban terjadi," kata seorang pejabat setempat.
Menurut Interfax, ibu dari bayi tersebut masih hidup.
Penyebab ambruknya salah satu bagian apartemen ini masih dalam penyelidikan Komisi Investigatif. Sejauh ini tidak ada bekas material ledakan yang ditemukan di lokasi.
Dugaan awal, ledakan dipicu oleh kebocoran gas.
Saat kejadian, otoritas setempat melaporkan ada 79 penghuni yang hilang. Namun bagian yang terdampak ledakan dihuni 110 jiwa.
Insiden serupa pernah terjadi di Rusia dalam beberapa tahun terakhir. Sebagian besar insiden disebabkan oleh infrastruktur yang menua dan aturan keselamatan yang buruk soal penggunaan gas di gedung-gedung bertingkat.
Gedung-gedung bertingkat di kawasan Magnitogorsk diketahui berasal dari era Uni Soviet dan kebanyakan dibangun pada 1973.
Editor: Nathania Riris Michico