Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gempa M5,1 Guncang Halmahera Barat Malut, Tak Berpotensi Tsunami
Advertisement . Scroll to see content

Korban Tewas Gempa Dahsyat di Turki dan Suriah Tembus 41.000 Jiwa

Rabu, 15 Februari 2023 - 08:10:00 WIB
Korban Tewas Gempa Dahsyat di Turki dan Suriah Tembus 41.000 Jiwa
Jumlah korban tewas akibat gempa di Turki dan Suriah terus bertambah. (Foto: Anadolu)
Advertisement . Scroll to see content

ANTAKYA, iNews.id – Sebanyak sembilan orang diselamatkan di Turki pada Selasa (14/2/2023) kemarin, setelah delapan hari tertimbun puing-puing bangunan akibat gempa dahsyat yang melanda negara itu pekan, lalu. Sementara jumlah korban jiwa akibat bencana tersebut terus bertambah.

Laporan terakhir menunjukkan, jumlah korban tewas akibat gempa di Turki dan negara tetangganya, Suriah, sudah melebihi 41.000 jiwa. Bencana itu juga merusak kota-kota di kedua negara, membuat banyak orang yang selamat kehilangan tempat tinggal di tengah suhu musim dingin yang hampir membeku.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menuturkan, adanya sejumlah masalah dalam tanggap awal terhadap gempa bumi berkekuatan 7,8 yang melanda pada Senin (6/2/2023) itu. Namun, saat ini situasinya sudah terkendali.

“Kami menghadapi salah satu bencana alam terbesar tidak hanya di negara kami tetapi juga dalam sejarah kemanusiaan,” kata Erdogan dalam pidato televisi di Ankara.

Dari sembilan korban yang diselamatkan kemarin, terdapat dua laki-laki bersaudara masing-masing berusia 17 dan 21 tahun. Keduanya ditarik dari reruntuhan sebuah blok apartemen di Provinsi Kahramanmaras. Selain itu, ada juga seorang pria dan perempuan muda Suriah yang diselamatkan di Antakya, setelah lebih dari 200 jam berada di bawah puing-puing bangunan.

Seorang anggota tim penyelamat mengatakan, mungkin masih ada orang yang masih hidup untuk ditemukan.

“Orang-orang sangat menderita. Kami mengajukan permohonan untuk menerima tenda, bantuan, atau semacamnya, tetapi sampai sekarang kami belum menerima apa-apa,” kata Hassan Saimoua, seorang pengungsi yang tinggal bersama keluarganya di sebuah taman bermain di Kota Gaziantep di Turki Tenggara.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut