Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Sebut Putin Ingin Perang Rusia-Ukraina Segera Berakhir
Advertisement . Scroll to see content

Korban Tewas Serangan Gereja dan Sinagoge di Dagestan 20 Orang, Putin Belum Komentar

Senin, 24 Juni 2024 - 20:21:00 WIB
Korban Tewas Serangan Gereja dan Sinagoge di Dagestan 20 Orang, Putin Belum Komentar
Sebuah sinagoge di Derbent, Republik Dagestan, Rusia, dibakar oleh gerombolan bersenjata pada Minggu (23/6/2024) malam. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id – Jumlah korban tewas akibat serangan terhadap dua gereja dan satu sinagoge di Republik Dagestan, Rusia, bertambah jadi 20 orang, Senin (24/6/2024). Sejumlah penyerang dilaporkan tewas.

Reuters melansir, segerombolan orang dengan senjata otomatis menyerbu ke dalam gereja Ortodoks dan sinagoge di kota bersejarah Derbent pada Minggu (23/6/2024) malam waktu setempat. Para penjahat itu membakar ikon di gereja tersebut dan membunuh seorang pendeta Ortodoks setempat yang berusia 66 tahun, Nikolai Kotelnikov.

Sementara di Kota Makhachkala, para penyerang melepaskan tembakan ke pos polisi lalu lintas dan menyerang sebuah gereja. Kota itu berjarak sekitar 125 km sebelah utara dari pantai Laut Kaspia.

Baku tembak meletus di sekitar Katedral Assumption di Makhachkala. Tembakan senjata otomatis terdengar hingga larut malam. Rekaman menunjukkan warga berlarian mencari perlindungan ketika kepulan asap membubung di atas kota.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Komite investigasi Rusia mengatakan 15 polisi dan empat warga sipil tewas. Ditambah dengan pendata Kotelnikov, total korban jiwa menjadi 20 orang. Menurut Kementerian Kesehatan Dagestan, 46 orang lainnya terluka dalam tragedi itu.

Setidaknya lima penyerang tewas. Beberapa di antaranya ditunjukkan oleh media lokal ditembak mati di trotoar. “Ini adalah hari tragedi bagi Dagestan dan seluruh negeri,” kata Kepala Republik Dagestan, Sergei Melikov.

Dia mengatakan, militer asing terlibat dalam persiapan serangan tersebut. Pasalnya, serangan itu begitu terorganisasi dan terencana. Akan tetapi, dia tidak memberikan perincian lebih lanjut soal informasi itu.

“Ini adalah upaya untuk memecah persatuan kita (Rusia),” ujarnya. Dagestan mengumumkan tiga hari berkabung atas peristiwa itu. 

Presiden Vladimir Putin, sejak lama menuduh Barat berupaya memicu separatisme di Kaukasus. Namun pemimpin Rusia itu sampai sejauh ini belum memberikan komentar terkait insiden tersebut.

Dagestan adalah republik Kaukasus Utara Rusia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Di wilayah itu, terdapat beragam kelompok etnik, bahasa, dan entitas daerah yang hidup di bawah bayang-bayang Pegunungan Kaukasus antara Laut Kaspia dan Laut Hitam.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut