Korea Selatan Catat Lonjakan Kasus Covid Harian Tertinggi sejak Maret
SEOUL, iNews.id – Korea Selatan melaporkan 583 kasus baru Covid dalam 24 jam terakhir. Ini adalah jumlah kejadian infeksi virus corona harian tertinggi yang dikonfirmasi di negara itu sejak Maret lalu.
Selama beberapa pekan ini, Korea Selatan hanya mencatat sekitar 100 hingga 300 kasus baru Covid per hari. Hari ini, lonjakannya meningkat hampir dua kali lipat.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel (KCDA)mengungkapkan, kasus-kasus Covid-19 terbaru yang terdeteksi di negeri ginseng sebagian besar terjadi di perkantoran, sekolah-sekolah, pusat kebugaran, dan tempat-tempat pertemuan kecil di wilayah Seoul Raya.
Kasus infeksi baru juga muncul di kalangan militer, termasuk puluhan tentara yang baru terdaftar di kamp pelatihan. “Kami sekarang berada dalam situasi di mana wabah virus dapat terjadi di mana saja,” kata Menteri Kesehatan Korsel, Park Neung Hoo, Kamis (26/11/2020) dikutip AFP.
Pemerintah Korsel telah memperketat aturan jarak sosial di Ibu Kota Seoul dan daerah sekitarnya pekan ini. Kebijakan itu diambil untuk menahan penyebaran virus lebih lanjut.
Langkah-langkah yang diterapkan pemerintah antara lain menutup kelab malam dan bar serta membatasi jumlah pengunjung di pesta pernikahan dan pemakaman menjadi maksimal 100 orang.
Sementara, kafe-kafe hanya diizinkan untuk menyajikan makanan bawa pulang (take away) dan semua restoran harus ditutup pada jam 21.00. Pengiriman makanan (delivery) tetap diizinkan setelah jam itu.
Dengan adanya pertambahan hari ini, total kejadian infeksi Covid di Korsel kini menembus 32.000 kasus.
Pada awalnya, Korea Selatan sempat menjadi negara yang mengalami salah satu wabah Covid-19 terburuk di luar China. Akan tetapi, pemerintah negeri ginseng mampu mengendalikan wabah tersebut secara luas lewat pendekatan “lacak, uji, dan obati”.
Korsel tidak pernah memberlakukan kebijakan penguncian (lockdown) seperti yang diterapkan di sebagian besar Eropa dan bagian lain dunia.
Negara Asia Timur ini sebelumnya telah dijadikan model dalam memerangi pandemi, termasuk oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ini disebabkan sebagian masyarakat Korsel selalu mematuhi jarak sosial dan protokol kesehatan lainnya, termasuk memakai masker wajah.
Editor: Ahmad Islamy Jamil