Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump: Amerika Negara Kekuatan Nuklir Nomor 1, tapi Saya Benci Mengakuinya
Advertisement . Scroll to see content

Korea Utara Terus Kembangkan Senjata Nuklir dan Rudal Balistik meski Rakyat Kelaparan

Sabtu, 07 Agustus 2021 - 13:22:00 WIB
Korea Utara Terus Kembangkan Senjata Nuklir dan Rudal Balistik meski Rakyat Kelaparan
Korea Utara terus mengembangkan senjata nuklir dan rudal balistik pada semester pertama 2021 (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Laporan terbaru PBB mengungkap, Korea Utara (Korut) masih mengembangkan program nuklir dan rudal balistik selama semester pertama 2021, meskipun kondisi perekonomian negara terus memburuk yang memicu kelaparan.

Laporan tim panel independen pemantau sanksi Korut kepada Dewan Keamanan PBB mengungkap, negara itu terus mencari material serta teknologi di luar negeri untuk mengembangkan persenjataannya.

"Meskipun neara itu fokus pada kondisi ekonomi yang memburuk, Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK/Korut) masih mempertahankan dan mengembangkan program nuklir dan rudal balistiknya," demikian isi laporan, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (7/8/2021).

Kondisi perekonomian terus memburuk akibat pandemi Covid-19 serta bencana alam. Negara itu mengunci perbatasannya sehingga memangkas akses perdagangan dan bantuan, semakin memukul perekonomian negara yang sudah ambruk akibat sanksi internasional.

"Dengan perdagangan yang terhenti karena blokade (Covid) dan panen tahun lalu yang sangat terpengaruh akibat banjir, meningkatkan kemungkinan meluasnya kemiskinan populasi DPRK saat ini," bunyi laporan.

Pada Juni, pemimpin Korut Kim Jong Un mengatakan, negara menghadapi situasi pangan yang tegang dan sangat mengandalkan hasil panen tahun ini.

Korut dijatuhi sanksi PBB sejak 2006 terkait program nuklir dan rudal balistiknya. Sejak itu Dewan Keamanan PBB terus menambah sanksi dengan tujuan memangkas pendanaan untuk program-program tersebut.

Di antara sanksi yang dijatuhkan adalah larangan ekspor batu bara dan komoditas lain serta impor minyak. 

"Ekspor batu bara DPRK dan komoditas lain yang terdampak sanksi terus berlanjut, tapi pada tingkat yang jauh berkurang. Impor minyak yang dilaporkan ke tim panel turun secara drastis pada paruh pertama tahun ini," demikian isi laporan.

Duta Besar Korut untuk PBB belum merespons laporan terbaru tersebut.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut