Korut Dituduh Kirim Peralatan Pembuat Senjata Kimia ke Suriah
WASHINGTON, iNews.id - Korea Utara (Korut) diduga mengirim bahan baku dan peralatan pembuat senjata kimia ke pabrik senjata di Suriah. Bahan tersebut meliputi ubin tahan asam, katup, dan pipa.
Hal ini dilaporkan New York Times, mengutip temuan oleh para ahli PBB. New York Times melaporkan, seorang ahli pembuat rudal Pyongyang terlihat di fasilitas pembuatan senjata di Suriah.
Pasokan bahan yang dilaporkan dikirim secara ilegal ke Suriah yakni ubin tahan asam bersuhu tinggi, katup tahan korosi, dan termometer. Ubin tersebut diduga digunakan untuk membangun fasilitas, tempat senjata kimia diproduksi, seperti diberitakan BBC, Rabu (28/2/2018).
Selain itu, Wall Street Journal melaporkan, lima kali pengiriman dilakukan Korut ke Suriah melalui perusahaan perdagangan China pada 2016 dan awal 2017.
Surat kabar itu juga menyebut, Pusat Penelitian dan Ilmu Pengetahuan Ilmiah (SSRC) milik Pemerintah Suriah membayar Korut melalui sejumlah perusahaan. Korut, menurut para ahli, sudah sejak lama menawarkan pasokan senjata ke berbagai negara dengan imbalan uang tunai.
Laporan-laporan ini dirangkum dan disusun oleh Panel Pakar PBB untuk menilai kepatuhan Korut terhadap resolusi PBB. Korut mendapat sanksi internasional atas program nuklirnya.
Lebih lanjut, dalam sebuah laporan yang diumumkan ke publik pada September 2017, Panel Pakar PBB sedang menginvestigasi penjualan senjata kimia, rudal balistik, serta kerja sama penjualan senjata konvensional antara Suriah dan Korut.
Laporan itu juga mengungkap, dua negara anggota PBB berhasil mencegat pengiriman barang ke Suriah. Barang-barang tersebut diduga dipasok oleh eksportir senjata utama Korut sebagai bagian dari kontrak dengan perusahaan-perusahaan yang mewakili SSRC.
Tuduhan ini muncul menyusul laporan baru tentang dugaan penggunaan gas klorin oleh pasukan Suriah untuk menyerang Ghouta Timur. Namun, Suriah membantah tuduhan tersebut.
Editor: Anton Suhartono