Korut Mengancam Akan Uji Coba Senjata Nuklir dan Rudal Balistik Antarbenua Lagi

SEOUL, iNews.id - Korea Utara (Korut) mengancam akan kembali menguji coba senjata nuklir dan rudal jarak jauh sebagai respons atas kecaman Barat terhadap peluncuran rudal jarak pendeknya beberapa bulan terakhir.

Uji coba tersebut merupakan antisipasi dan lebih bersifat membela diri. Korut menuduh Amerika Serikat (AS) berada di balik kecaman yang disampaikan oleh negara-negara Eropa yang duduk di Dewan Keamanan PBB itu.

Baca Juga

Pria Ini Mencuri Pesawat, Berhasil Terbang dan Jatuh di Bandara Los Angeles

Pada Selasa (8/10/2019), negara-negara Eropa di DK PBB menyinggung uji coba rudal balistik Korut dan senjata lainnya, termasuk yang diluncurkan dari laut pada 2 Oktober.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Korut dalam pernyataannya, Kamis (10/10/2019), mengungkap, kecaman dari negara lain soal uji coba rudal jarak pendeknya, termasuk yang dilakukan dari laut, merupakan provokasi serius.

Baca Juga

Dibayangi Uji Coba Rudal, AS dan Korut Lanjutkan Pembicaraan Pelucutan Senjata Nuklir

Disebutkan, kecaman itu merupakan provokasi besar karena DK PBB tidak menindak uji coba rudal balistik Minuteman 3 yang dilakukan AS pada 2 Oktober. Korut menuduh uji coba itu dirancang untuk menekan negaranya.

Namun, US Air Force Global Strike Command menyatakan uji coba itu hanya untuk menunjukkan kemampuan sistem rudal balistik antarbenua negaranya, bukan sebagai respons atas peristiwa di dunia atau ketegangan regional.

Baca Juga

Giliran AS Uji Coba Rudal Balistik, Mampu Melesat hingga 6.750 Km

Korut menimpali, negaranya bisa saja merespons dengan tingkat yang sama, namun lebih memilih menahan diri dan menilai terlalu dini untuk melakukannya.

Hanya saja Kemlu Korut mengingatkan kesabaran pihaknya punya batas. Kecaman negara-negara Eropa itu justru mendorong Korut untuk mempertimbangkan apakah akan mencabut moratorium pengujian coba rudal balistik antarbenua dan senjata nuklir atau tidak.

Baca Juga

Korea Utara Konfirmasi Uji Coba Terbaru Libatkan Rudal Balistik Kapal Selam

Pernyataan Kemlu Korut itu juga disampaikan setelah pertemuan tingkat kerja antara wakil Korut dan AS di Swedia pada akhir pekan lalu, membahas denuklirisasi, berakhir buntu.

Pejabat Korut menilai perundingan itu gagal karena AS tidak datang dengan usulan baru. Ditegaskan, jadi atau tidaknya pengujian kembali senjata-senjata besar termasuk rudak balistik antarbenua dan nuklir bergantung pada sikap AS.

Beberapa pengamat menilai ancaman ini mungkin sebagai taktik Korut untuk menekan AS agar memberikan kelonggaran untuk menguji coba kembali senjata-senjata pemusnah massalnya yang dihentikan sejak akhir 2017.

Editor: Anton Suhartono