Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pemakaman Islam di Australia Dilempari Kepala Babi, Buntut Penembakan Komunitas Yahudi
Advertisement . Scroll to see content

Korut Sebut Aliansi AS-Australia Bangun Kapal Selam Nuklir Bisa Picu Perlombaan Senjata

Senin, 20 September 2021 - 10:47:00 WIB
Korut Sebut Aliansi AS-Australia Bangun Kapal Selam Nuklir Bisa Picu Perlombaan Senjata
Korut menilai kemitraan keamanan Indo-Pasifik yang dibangun AS, Inggris, dan Australia untuk membangun kapal selam nuklir bisa memicu perlombaan senjata di kawasan (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

SEOUL, iNews.id - Korea Utara (Korut) menyebut aliansi yang baru dibentuk Amerika Serikat, Inggris, dan Australia (AUKUS) untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir bisa memicu perang senjata nuklir di kawasan.

Seorang pejabat Departemen Pers dan Informasi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Korut mengatakan, kesepakatan tiga arah itu berbahaya dan bisa mengganggu stabilitas di kawasan.

"Ini merupakan tindakan sangat tidak diinginkan dan berbahaya yang akan mengganggu keseimbangan strategis di kawasan Asia-Pasifik serta memicu rantai perlombaan senjata nuklir," kata dia, seperti dilaporkan kantor beria pemerintah, KCNA, Senin (20/9/2021).

Pejabat juga menuduh AS sebagai biang kerok yang ingin menggagalkan kesepakatan non-proliferasi nuklir.

"Ini menunjukkan bahwa AS merupakan pelaku utama yang menggulingkan sistem non-proliferasi nuklir internasional," kata seorang kepala bagian berita asing di Departemen Pers dan Informasi kementerian.

Lebih lanjut dia menegaskan sangat wajar jika kesepakatan ini ditentang banyak negara, termasuk China, karena dampaknya yang bisa mengganggu stabilitas kawasan. China lebih dulu menentang karena mencurigai aliansi ini dibuat untuk melawan semakin luas pengaruh negara itu di Indo-Pasifik.

"Perilaku membuat kesepakatan ganda oleh AS semakin jelas setelah munculnya pemerintahan baru, mengikis norma dan ketertiban internasional yang diterima secara universal dan secara serius mengancam perdamaian dan stabilitas dunia," kata pejabat itu.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut