Kota Khan Younis Gaza Genting, Israel Gempur 2 Rumah Sakit dari Darat dan Udara
GAZA, iNews.id - Pasukan Israel terus menerus membombardir area sekitar dua dua rumah sakit di Kota Khan Younis, Gaza Selatan, Kamis (25/1/2024). Area itu juga dihuni ribuan petugas medis, pasien, serta pengungsi yang mendiami berbagai fasilitas, termasuk sekolah.
Petugas medis mengatakan, tank-tank Israel memotong akses serta menembaki sasaran di sekitar dua rumah sakit utama yang masih berfungsi, yakni Nasser dan Al Amal.
Petugas medis, pasien, serta pengungsi yang berlindung di dalam rumh sakit atau sekitarnya terjebak dalam serangan.
Pejabat kesehatan Gaza mengatakan, setidaknya 50 warga Palestina tewas di Khan Younis dalam 24 jam terakhir, termasuk dua anak-anak. Serangan tentara Zionis juga diarahkan ke rumah tempat tinggal.
Khan Younis saat ini dikelilingi pasukan serta armada lapis baja Israel. Kota terbesar kedua di Jalur Gaza itu hampir tanpa henti diserang dari udara dan darat.
Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Jalur Gaza kini terimpit di Khan Younis serta kota-kota di selatan. Sebagian dari mereka terusir dari utara sejak awal serangan Israel ke wilayah itu.
Sementara itu Hamas, faksi perlawanan lain, serta staf medis rumah sakit membantah keras fasilitas medis itu dijadikan markas.
PBB sebelumnya menyatakan tank-tank Israel menyerang kompleks besar PBB UNRWA di Gaza yang menampung pengungsi Palestina, menewaskan sedikitnya 9 orang dan melukai 75 lainnya. Namun Israel membantah pasukannya bertanggung jawab dan menyatakan Hamas mungkin yang melancarkan serangan tersebut.
Serangan Israel ke Gaza telah menewaskan setidaknya 25.700 orang, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.
Kecaman Indonesia dan Menlu Retno Marsudi Walk out di Forum DK PBB
Kementerian Luar Negeri RI menyatakan Indonesia mengecam serangan terhadap fasilitas UNRWA di Khan Younis.
"Indonesia mengutuk sekeras-kerasnya serangan Israel terhadap fasilitas penampungan PBB di Khan Younis, Gaza, yang telah memakan korban jiwa," bunyi pernyataan.
Serangan tersebut menambah daftar pelanggaran yang terus dilakukan Israel terhadap hukum internasional.
Menlu Retno Marsudi bersama sejumlah diplomat dari negara-negara Islam melakukan walk out dalam sesi terbuka Dewan Keamanan PBB saat Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara. Walk out dilakukan sebagai bentuk protes terhadap Israel yang menolak pendirian Negara Palestina.
"Intinya, Menlu Retno dan ketua delegasi sejumlah negara lainnya keluar ruangan saat Watap Israel menyampaikan statemennya," kata Jubir Kemlu RI, Lalu M Iqbal.
Retno Marsudi mempertanyakan keseriusan DK PBB dalam menjalankan resolusinya terkait Palestina. Ia menilai resolusi tersebut kerap gagal dilaksanakan.
Editor: Anton Suhartono