Kota Kherson di Ukraina Segera Gelar Referendum Gabung Rusia
MOSKOW, iNews.id - Pemerintahan militer-sipil di Kherson, Ukraina, segera menggelar referendum untuk menentukan apakah warganya bergabung atau tidak. Kherson direbut pasukan Rusia dan membentuk pemerintahan boneka di wilayah itu.
Wakil kepala pemerintah kota Kherson Kirill Stremousov yang didukung Moskow mengatakan, pihaknya telah memulai persiapan untuk menggelar referendum.
Menurut Stremousov, tanggal untuk menggelar referendum belum ditentukan, namun dia memperkirakan penentuan nasib kota itu akan berlangsung dalam 6 bulan mendatang.
Pada Selasa kemarin, pasukan keamanan Rusia menangkap Wali Kota Kherson, Ihor Kolykhayev. Seorang pejabat kota yang ditunjuk Rusia mengatakan, Kolykhayev ditangkap karena menolak perintah dari Moskow.
Sementara itu para pejabat pemerintah yang masih pro-Ukraina mengatakan wali kota diculik pasukan keamanan Rusia.
"Saya dapat mengonfirmasikan bahwa Kolykhayev ditahan oleh kantor komandan (polisi militer)," kata seorang pejabat Kherson yang ditunjuk Rusia, Ekaterina Gubareva, melalui pesan Telegram.
Sebaliknya, penasihat Kolykhayev, Halyna Lyashevska, mengatakan wali kota diculik. Kolykhayev menolak bekerja sama dengan Rusia di Ukraina.
"Pagi ini, Wali Kota Kherson Ihor Kolykhayev datang ke salah satu fasilitas tempat karyawan dewan kota yang masih bekerja. Begitu keluar dari mobil, dia langsung ditahan pasukan bersenjata kemungkinan besar, FSB," kata Lyashevska, di Facebook.
Editor: Anton Suhartono