Kotak Hitam Pesawat China Eastern Ditemukan Rusak Parah, Penyebab Kecelakaan Masih Misterius
WUZHOU, iNews.id - Kotak hitam pesawat Boeing 737-800 China Eastern Airlines yang jatuh di pegunungan Guangxi ditemukan, Rabu (23/2/2022), atau 2 hari pascakecelakaan. Direktur Divisi Investigasi Kecelakaan Badan Penerbangan Sipil China (CAAC) Mao Yanfeng mengatakan, satu dari dua kotak hitam ditemukan dalam kondisi rusak parah, seperti dikutip dari Associated Press.
Menurut dia, perangkat tersebut rusak parah sehingga penyelidik tidak bisa memastikan apakah itu flight data recorder atau cokcpit voice recorder. Mao menegaskan upaya habis-habisan masih dilakukan untuk menemukan satu kotak hitam lagi.
Flight data recorder memuat informasi tentang kecepatan, ketinggian, arah naik atau turun, tindakan pilot, serta kinerja semua sistem utama pesawat. Sementara cockpit voice recorder merekam percakapan kru serta suara latar belakang mesin selama penerbangan.
Belum bisa dipastikan apakah kotak berwarna oranye itu bisa dipulihkan datanya guna mengungkap penyebab pasti jatuhnya pesawat yang mengangkut 132 penumpang dan kru tersebut.
Pencarian korban dan kotak hitam sempat dihentikan pada Rabu pagi karena cuaca buruk.
Tim SAR, dibantu drone dan anjing pelacak, menyisir lokasi kecelakaan di bawah guyuran hujan. Mereka menyisir lereng gunugn yang berhutan lebat.
Para kru juga bekerja keras memompa air dari lubang yang tercipta akibat dahsyatnya tabrakan antara pesawat dengan tanah. Upaya itu dihentikan pada tengah hari terkait kekhawatiran tanah longsor di lereng yang curam dan licin.
Pesawat dengan nomor penerbangan MU5735 itu dalam penerbangan dari Kota Kunming menuju Guangzhou saat jatuh pada Senin sore di luar Kota Wuzhou. Sebanyak 132 orang di dalamnya diduga kuat tewas.
Penyelidik mengatakan terlalu dini untuk berspekulasi mengenai penyebab kecelakaan. Pesawat terjun bebas 1 jam setelah lepas landas dan berhenti mentransmisikan data 96 detik sebelum jatuh.
Direktur Kantor Keselamatan Penerbangan CAAC Zhu Tao mengatakan, petugas air traffic control (ATC) mencoba menghubungi pilot beberapa kali setelah melihat ketinggian pesawat turun drastis, namun tidak ada jawaban.
China Eastern Airlines yang berkantor pusat di Shanghai merupakan satu dari tiga maskapai terbesar di China dan memiliki lebih dari 600 pesawat, termasuk 109 unit Boeing 737-800.
Kementerian Perhubungan China menyatakan, maskapai telah mengandangkan semua armada 737-800-nya. Data situs web penerbangan FlightRadar24 mengungkap pesawat yang mengalami kecelakaan berusia 6 tahun, tergolong baru.
Kecelakaan pesawat China Eastern Airlines itu merupakan yang terburuk di China selama lebih dari satu dekade. Pada Agustus 2010, pesawat Embraer ERJ 190-100 yang dioperasikan Henan Airlines menabrak landasan pacu di timur laut kota Yichun dan terbakar. Dari total 96 orang di pesawat, 44 di antaranya tewas. Penyelidik menyimpulkan kecelakaan disebabkan kesalahan pilot.
Editor: Anton Suhartono