Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapal Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Malaysia-Thailand, Ratusan Orang Hilang
Advertisement . Scroll to see content

Krisis Kemanusiaan di Myanmar, Petugas Palang Merah Ditangkap, Diintimidasi, dan Dianiaya

Kamis, 01 April 2021 - 13:19:00 WIB
Krisis Kemanusiaan di Myanmar, Petugas Palang Merah Ditangkap, Diintimidasi, dan Dianiaya
Krisis kemanusiaan di Myanmar kian memprihatinkan sejak kudeta militer 1 Feburari lalu. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

YANGON, iNews.id – Krisis kemanusiaan di Myanmar kian memprihatinkan. Para petugas palang merah di negara itu ditangkapi, diintimidasi, dan dianiaya saat mereka mencoba merawat korban sipil yang terus meningkat di tengah gelombang unjuk rasa menolak kudeta militer.

Kekerasan aparat terhadap para pekerja sosial di Myanmar itu diungkap oleh Federasi Internasional Perhimpunan Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), Kamis (1/4/2021).

Organisasi itu menyatakan sangat prihatin dengan krisis kemanusiaan yang berkembang selama dua bulan terakhir di Myanmar, setelah tentara merebut kekuasaan. Sampai sejauh ini, lebih dari 500 warga sipil dilaporkan terbunuh saat pasukan junta berusaha menekan aksi unjuk rasa yang berlangsung setiap hari di negara itu.

Tim Palang Merah Myanmar telah merawat lebih dari 2.000 orang. Sayangnya, para relawan itu juga menjadi sasaran aksi kekerasan.

“Petugas pertolongan pertama Palang Merah Myanmar dan petugas medis ditangkapi, diintimidasi, atau terluka. Properti Palang Merah serta sejumlah ambulans juga dirusak. Ini tidak dapat diterima,” ungkap Direktur Regional Asia Pasifik IFRC, Alexander Matheou, dikutip Reuters, hari ini.

“Petugas kesehatan seharusnya tidak pernah menjadi sasaran (serangan). Mereka harus diberikan akses kemanusiaan yang tidak terbatas kepada orang-orang yang membutuhkan,” tuturnya.

Dia tidak menyampaikan lebih perinci kelompok mana yang bertanggung jawab atas berbagai serangan itu. Seorang juru bicara Palang Merah juga menolak berkomentar lebih lanjut terkait hal tersebut.

Sejumlah video yang beredar di media sosial menunjukkan para petugas keamanan menyerang dan menganiaya petugas medis. Aparat juga menembak ambulans setidaknya satu kali setidaknya satu kali. Akan tetapi, Reuters belum memverifikasi video tersebut secara independen.

Palang Merah memperingatkan bahwa krisis Myanmar menimbulkan ancaman kesehatan yang lebih luas dengan jatuhnya layanan dasar seperti transportasi dan perbankan yang dapat membuat organisasi itu kesulitan untuk mempertahankan program kemanusiaannya.

Kerusuhan juga mengancam upaya bersama untuk menahan epidemi Covid-19, seiring menurunnya pengujian, penelusuran, dan pengobatan kasus infeksi.

“Kita bisa menghadapi badai yang sempurna di Myanmar, ketika gelombang infeksi Covid-19 bertabrakan dengan krisis kemanusiaan yang semakin parah yang menyebar ke seluruh negeri,” kata Matheou.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut