Krisis Politik, Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven Mundur
STOCKHOLM, iNews.id - Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven mengundurkan diri, Senin (28/6/2021), setelah mendapatkan mosi tidak percaya dari parlemen pekan lalu dipicu krisis politik antarkelompok.
Lofven menyerahkan tugasnya kepada ketua parlemen Andreas Norlen untuk mencari perdana menteri baru.
Dia diberi waktu Senin tengah malam untuk mundur atau mengadakan pemilihan umum cepat setelah mendapat mosti tidak percaya dalam sidang pada 21 Juni lalu. Ketika itu sekutu dekat Partai Kiri menarik dukungan untuknya.
Namun Lofven berharap mendapatkan dukungan baru di parlemen untuk mengamankan pengangkatannya kembali.
"Saya sudah mengajukan pengunduran diri sebagai perdana menteri. Ini adalah keputusan politik paling sulit yang pernah saya ambil," katanya, dikutip dari Reuters.
Sementara itu Norlen memiliki empat pilihan untuk mencari perdana menteri baru tentunya setelah dukungan yang cukup dari anggota parlemen. Jika gagal, Swedia harus menggelar pemilu cepat, lebih cepat setahun jadwal seharusnya yakni September 2022.
Sekalipun Norlen berhasil menentukan perdana menteri baru, masa tugasnya sangat singkat sekitar setahun.
Namun opsi pemilu cepat ditolak Lofven.
"Dengan satu tahun tersisa sampai pemilu dan pandemi yang masih berlangsung, pemilu cepat bukan yang terbaik bagi Swedia." ujarnya.
Editor: Anton Suhartono