Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Manajer Hotel di AS Dipenggal Anak Buah, Trump: Hukum Seberat-beratnya!
Advertisement . Scroll to see content

Kuba Punya Presiden Baru, Miguel Diaz Canel Resmi Gantikan Raul Castro

Kamis, 19 April 2018 - 20:42:00 WIB
Kuba Punya Presiden Baru, Miguel Diaz Canel Resmi Gantikan Raul Castro
Miguel Diaz Canel (2 dari kiri) bersama Raul Castro (kiri) saat menghadiri sidang Majelis Nasional Rabu (18/4) (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

HAVANA, iNews.id - Kuba resmi memiliki presiden baru, Kamis (19/4/2018). Miguel Diaz Canel (57) menggantikan Raul Castro (86), sejarah baru bagi negeri Karibia itu karena tidak lagi dipimpin oleh keluarga Castro.

Kuba dipimpin oleh Fidel dan Raul Castro selama 60 tahun. Fidel memimpin sejak 1959 sebelum digantikan oleh adiknya, Raul, karena sakit pada 2006.

Diaz Canel merupakan satu-satunya kandidat presiden Kuba. Dia kemudian dipilih oleh Majelis Nasional melawan abstein. Berdasarkan hasil penghitungan suara, sebagaimana dikutip dari AFP, Diaz Canel dipilih oleh 603 dari total 604 anggota Majelis.

Pria yang menjadi tangan kanan Raul sejak 2013 itu akan memimpin Kuba untuk 5 tahun mendatang.

Turunnya Raul menandai berakhirnya kekuasaan keluarga Castro. Majelis Nasional mulai menggelar sidang pada Rabu 18 April, meskipun voting berlangsung pada Kamis.

Sementara itu Raul akan tetap memimpin Partai Komunis hingga digelarnya kongres mendatang yakni pada 2021. Saat itu usianya menginjak 90 tahun.

Pengamat ilmu politik Kuba, Esteban Morales, menilai, Raul dan Diaz Canel akan tetap bekerja sama meski peran masing-masing akan jauh berbeda. Raul akan menjadi penasihat ideologi, negara sedangkan Diaz Canel fokus menangani permasalahan negara yang sangat kompleks dan sulit.

Pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Diaz Canel penuh tantangan. Dia menghadapi modernisasi ekonomi di saat di mana sekutu dekat Kuba, Venezuela, juga menghadapi krisis ekonomi yang akut. Keadaan diperparah lagi dengan embargo Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump.

Sebagian masyarakat Kuba menilai, sulit melepaskan negara ini dari pengaruh Castro sekalipun presidennya bukan dari keluarga itu lagi.

"Mereka mengubah pemerintahan, tapi masih akan tetap sama. Pemerintahan ini masih tetap dipengaruhi oleh keluarga Castro. Bahkan, jika (presiden) orang lain, ini tetap akan menjadi pemerintahan Castro," kata seorang warga Havana, Ariel Ortiz.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut