Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Udang Indonesia Kembali Masuk Pasar AS usai Lolos Uji Radioaktif, 106 Ton Dikirim
Advertisement . Scroll to see content

Kudeta Myanmar, AS Jatuhkan Sanksi kepada 2 Anak Jenderal Min Aung Hlaing dan 6 Perusahaan

Kamis, 11 Maret 2021 - 05:37:00 WIB
Kudeta Myanmar, AS Jatuhkan Sanksi kepada 2 Anak Jenderal Min Aung Hlaing dan 6 Perusahaan
Min Aung Hlaing (Foto: MRTV via Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) kembali menjatuhkan sanksi terkait kudeta Myanmar serta terbunuhnya puluhan demonstran sejak penggulingan Aung San Suu Kyi pada 1 Februari. Kali ini dua anak pemimpin Myanmar hasil kudeta, Min Aung Hlaing, serta enam perusahaan yang mereka kendalikan menjadi sasaran sanksi.

Departemen Keuangan AS memasukkan dua anak Aung Hlaing, yakni Aung Pyae Sone dan Khin Thiri Thet Mon, dalam daftar hitam.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bakal ada lebih banyak tindakan hukuman dijatuhkan menyusul kudeta dan kebrutalan militer Myanmar.

"Kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan lebih lanjut terhadap mereka yang memicu kekerasan dan menekan keinginan rakyat," kata Blinken, dikutip dari Reuters, Kamis (11/3/2021).

Sanksi dijatuhkan dengan membekukan aset mereka yang terkait dengan AS. Selain itu, individu maupun entitas AS dilarang memiliki hubungan bisnis dengan orang-orang yang masuk dalam daftar hitam.

Kelompok aktivis Justice for Myanmar sebelumnya menyatakan Min Aung Hlaing menyalahgunakan kekuasaan untuk menguntungkan keluarganya. Dia menjadi pemimpin militer Myanmar sejak 2011.

Posisi itu dimanfaatkannya untuk mendapatkan keuntungan dari akses ke sumber daya negara serta mendapat impunitas total dari militer.

Sementara itu di antara enam perusahaan Myanmar yang masuk daftar hitam AS adalah A&M Mahar yang dikendalikan Aung Pyae Sone. 

Justice for Myanmar menyebutkan, A&M menawarkan perusahaan farmasi asing untuk memiliki akses ke negara itu dengan mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.

AS sejauh ini masih menahan diri untuk menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan yang dikendalikan militer yakni Myanmar Economic Corporation (MEC) dan Myanmar Economic Holdings Limited (MEHL) karena kedua perusahaan ini mengendalikan sebagian besar ekonomi negara itu. Sanksi terhadap mereka akan sangat berdampak langsung kepada rakyat.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut