Kudeta Niger, AS Kawal Presiden Bazoum Pulihkan Kekuasaan
NEW YORK, iNews.id - Amerika Serikat (AS) akan mengawal pemulihan kekuasaan dari militer Niger yang mengkudeta Presiden Mohamed Bazoum. AS berkoordinasi dengan Prancis untuk menghentikan kekuasaan militer di Niger.
Melansir dari Reuters, Sabtu (29/7/2023), Sekretaris Negara AS Antony Blinken sudah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna mengenai upaya agar Presiden Bazoum bisa kembali memimpin.
Jenderal Abdourahamane Tiani sebelumnya sudah mengumumkan menjadi kepala negara baru di Niger. Aksi itu dikecam Dewan Keamanan PBB karena dinilai tidak konstitusional.
Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby mengingatkan AS bisa menghentikan kerja sama keamanan dan bantuan lainnya ke Niger jika pemerintahan yang konstitusional tidak dikembalikan.
"Penyanderaan militer bisa menyebabkan Amerika Serikat menghentikan kerja sama keamanan dan lainnya dengan pemerintah Niger," kata Kirby.
Hukum AS tentang bantuan luar negeri melarang sebagian besar bantuan kepada negara mana pun di mana kepala pemerintahan terpilih telah digulingkan dalam kudeta atau keputusan dekret, kecuali Menteri Luar Negeri menentukan bahwa memberikan bantuan tersebut dalam kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat.
Saat ini, ada sekitar 1.100 tentara AS di Niger. Menteri Pertahanan Lloyd Austin terus memantau perkembangan di sana.
"Pada saat ini, tidak ada perubahan dalam posisi kekuatan AS dan Departemen Pertahanan tidak menerima permintaan resmi untuk bantuan," kata seorang juru bicara Departemen Pertahanan.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq