Kuil di Kabul Diserang Bom dan Tembakan, 1 Jemaah dan Anggota Taliban Tewas
Umat Hindu dan Sikh telah tinggal di Afghanistan selama ratusan tahun. Banyak masyarakat yang bekerja di bidang perdagangan dan pengobatan herbal.
Pada 1940-an, populasi Sikh dan Hindu Afghanistan meningkat menjadi 250.000 orang. Komunitas Sikh dan Hindu menyusut secara signifikan setelah invasi Soviet 1979 dan perang saudara berikutnya.
Beberapa dari mereka menetap di Amerika Utara dan Eropa. Sementara mayoritas pergi ke India dan Pakistan.
Sikh dan Hindu diperintahkan untuk mengenakan ban lengan kuning dan mengibarkan bendera kuning di atas rumah mereka selama pemerintahan pertama Taliban dari 1996 hingga 2001.
Taliban mengizinkan mereka untuk tinggal di negara itu dan beribadah menurut ritual agamanya. Taliban menyebut mereka sebagai "dhimmah," istilah historis yang digunakan untuk non-Muslim yang tinggal di negara Islam.
Mayoritas Sikh Afghanistan dan Hindu mengadopsi tradisi Afghanistan untuk berbaur dengan budaya. Beberapa di antara mereka berkomunikasi dalam bahasa Pashto atau Dari, yang merupakan bahasa resmi di Afghanistan. Sementara di dalam rumah, mereka menggunakan bahasa Punjabi.
Editor: Umaya Khusniah