Kutuk Pembakaran Alquran saat Idul Adha, Negara-Negara Islam Panggil Dubes Swedia
Kementerian Luar Negeri Irak telah memanggil Duta Besar Swedia untuk Baghdad, mengutuk izin yang diberikan Pemerintah Swedia bagi para ekstremis untuk membakar salinan kitab suci umat Islam.
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyatakan akan menggelar pertemuan terbuka darurat untuk Komite Eksekutif minggu depan di Jeddah. Pertemuan itu diadakan atas undangan dari Arab Saudi. Agendanya adalah membahas konsekuensi dari insiden pembakaran Alquran di Swedia,
Pertemuan minggu depan dijadwalkan untuk membahas langkah-langkah yang akan diambil OKI terhadap penistaan agama itu, serta untuk menyesuaikan posisi kolektif negara-negara anggota pada tindakan yang diperlukan ke depan.
Uni Emirat Arab juga memanggil dubes Swedia pada Kamis (29/6/2023) untuk memprotes pembakaran Alquran di Masjid Pusat Stockholm, Rabu lalu.
Langkah serupa juga diambil Yordania, yang memanggil dubes Swedia di Amman pada hari yang sama. Kerajaan itu menganggap tindakan Momika itu sebagai hasutan, tindakan kebencian berbahaya, dan manifestasi dari Islamofobia yang memicu kekerasan.
Kemlu Yordania menyatakan, pembakaran Alquran tidak dapat dianggap sebagai bentuk kebebasan berekspresi. “Ada kebutuhan untuk menghentikan perilaku dan tindakan yang tidak bertanggung jawab,” kata kementerian itu.
Sementara Kuwait juga mengatakan pembakaran Alquran melukai hati umat Islam di seluruh dunia. Padahal, masyarakat hari ini perlu mempromosikan nilai-nilai toleransi dan hidup berdampingan. “Langkah provokatif yang serius ini menyinggung umat Islam di seluruh dunia,” kata Kemlu Kuwait dalam sebuah pernyataan.
“Pelaku tindakan permusuhan seperti itu harus diadili dan dicegah menggunakan prinsip kebebasan sebagai taktik untuk membenarkan permusuhan terhadap Islam atau agama suci apa pun,” bunyi pernyataan itu lagi.