Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Lagi, Majalah The Atlantic Bongkar Rencana AS Serang Yaman termasuk Pesawat yang Digunakan

Kamis, 27 Maret 2025 - 07:22:00 WIB
Lagi, Majalah The Atlantic Bongkar Rencana AS Serang Yaman termasuk Pesawat yang Digunakan
Majalah Atlantic kembali merilis artikel isi percakapan para menteri AS terkait serangan ke Yaman (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Majalah Atlantic kembali membocorkan percakapan para menteri Amerika Serikat (AS) di grup obrolan Signal terkait serangan ke Yaman. Skandal kebocoran terkait rahasia keamanan nasional AS ini dipicu ulah sembrono pejabat yang secara tidak sengaja memasukkan seorang jurnalis dalam grup obrolan para menteri dan pejabat tinggi lainnya membahas perang.

Pemimpin Redaksi Majalah The Atlantic Jeffery Goldberg, Rabu (26/3/2025), merilis percakapan lebih detail dalam grup obrolan Signal tersebut yakni terkait proses serangan ke Yaman berlangsung pada 15 Maret lalu.

Rincian yang dipaparkan Goldberg termasuk waktu serangan serta jenis pesawat militer yang digunakan untuk menyerang.

Perusahaan menjelaskan, artikel terbaru ini terpaksa diterbitkan karena para pejabat AS masih saja membantah adanya informasi rahasia yang disampaikan dalam obrolan tersebut. Di antara pejabat yang masuk dalam grup itu adalah Wakil Presiden JD Vance, Menteri Pertahanan Pete Hegseth, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, serta tentunya Penasihat Keamanan Nasional AS Michael Waltz yang secara tidak sengaja mengundang masuk Goldberg.

Bahkan terjadi perbedaan pendapat di kalangan pejabat AS. Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt menyebut The Atlantic mengakui bahwa isi pesan bukan rencana perang seraya menyebut majalah itu telah melakukan penipuan.

Anehnya, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Brian Hughes sebelumnya menegaskan penyataan yang dikutip The Atlantic asli.

The Atlantic dalam artikel pertamanya yang diterbitkan Senin lalu tidak menjelaskan secara rinci isi obrolan. Alasannya majalah tak ingin mengungkap materi dan informasi rahasia yang bisa saja membahayakan pasukan AS.

Namun bos CIA John Ratcliff, yang juga ada alam grup Signal, mengatakan kepada Kongres, tidak ada hal penting yang dibagikan atau pelanggaran hukum. Dia juga menyebut tidak ada hal bersifat rahasia yang didiskusikan.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut