Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Bertemu Putin di Moskow, Bahas Penguatan Perdagangan RI-Rusia
Advertisement . Scroll to see content

Lagi, Rusia Harus Menanggung Malu karena Gagal Orbitkan Satelit

Kamis, 28 Desember 2017 - 19:34:00 WIB
Lagi, Rusia Harus Menanggung Malu karena Gagal Orbitkan Satelit
Roket Zenit membawa satelit komunikasi AngoSat-1 di kosmodrom Baikonur (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id – Pemerintah Rusia kehilangan satelit komunikasi milik negara Angola setelah diluncurkan pada Selasa 26 Desember 2017. Kremlin masih menyelidiki mengapa satelit komunikasi AngoSat-1 itu gagal masuk orbit.

AngoSat-1 merupakan satelit komunikasi pertama negara Afrika kaya minyak itu yang diluncurkan atas pinjaman dana dari Rusia.

Pada 2009, kedua negara menandatangani kerja sama program antariksa senilai USD280 juta atau sekitar Rp3,7 triliun (kurs saat ini, USD1 = Rp13.348). Jumlah uang itu sudah termasuk pembuatan satelit, peluncurannya, serta pembangunan infrastruktur di pinggiran ibu kota Luanda.

Kesepakatan tersebut dicapai saat Presiden Rusia saat itu Dmitry Medvedev berkunjung ke Angola.

Perusahaan ruang angkasa Rusia yang membuat AngoSat-1, Energia, menyatakan pihaknya kehilangan kontak dengan satelit pada Kamis (28/12/2017). Satelit itu diluncurkan dari kosmodrom di Baikonur menggunakan roket Zenit.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan di mana letak kesalahan dari peluncuran satelit tersebut. Dia menyampaikan hal itu setelah didesak wartawan apakah akan ada perombakan di struktur badan antariksa Rusia, Roscosmos, pascakejadian ini atau tidak.

"Situasinya sedang dianalisis," kata Peskov, dikutip dari Reuters.

Ini bukan kali pertama Rusia kehilangan satelit. Pada November lalu, satelit cuaca Meteor M juga raib di angkasa setelah diluncurkan dari kosmodrom Vostochny di Timur Jauh.

Wakil Perdana Menteri Rusia yang juga bertanggung jawab pada program ruang angkasa, Dmitry Rogozin,  mengatakan harga satelit itu mencapai 2,6 miliar rubel atau sekitar Rp602 miliar. Penyebab satelit tak masuk orbit adalah kesalahan pemrograman.

Sebelumnya Rusia pernah gagal mengorbitkan satelit milik badan antariksa dan penerbangan Amerika Serikat, NASA. Namun NASA berhasil terhubung kembali dengan satelitnya setelah hampir dua tahun diluncurkan. Satelit lain yang gagal diorbitkan Rusia adalah milik Kazakhstan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut